Obat Hipertensi Jelly dan Alami dari UNS, Tekan Efek Samping
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 24 November 2020 21:39 WIB
TEMPO.CO, Solo - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menawarkan terobosan obat hipertensi berbentuk jelly. Bahan bakunya gelatin dari kolagen alami yang diharapkan bisa meminimalisasi efek samping sebagian obat hipertensi yang selama ini beredar di masyarakat, meliputi batuk, sakit kepala, mual, muntah, diare, gugup, ruam kulit, dan lelah.
"Latar belakang kami membuat penawaran obat hipertensi ini memang karena merasakan keresahan adanya efek negatif obat hipertensi yang dikonsumsi penderita," kata satu anggota tim, Irma Khikmawati di Solo, Selasa 24 November 2020.
Irma menerangkan, obat hipertensi dalam bentuk jelly yang ditawarkannya bersama Savira Margi Rahayu dan Annisa Nur Amieni berasal dari susunan protein pada tulang sapi berupa kolagen yang dikonversi menjadi gelatin. Ia mengatakan, dengan sifat gelling agent atau mengandung bahan pengental, gelatin tersebut dapat diubah menjadi jelly.
"Gelatin tersusun atas kolagen-kolagen yang dapat ditemukan pada protein hewani, termasuk pada tulang sapi. Struktur kolagen di dalamnya ditemukan susunan peptida bioaktif yang bermanfaat sebagai ACE inhibitor," katanya.
ACE inhibitor itulah yang memiliki sifat antioksidan dan antihipertensi. Sedang obat dalam bentuk jelly dimaksudkan agar lebih mudah dikonsumsi.
Uji antihipertensi pada gelatin telah dilakukan oleh beberapa ahli. Salah satunya adalah pengujian yang dilakukan oleh Kim et al. (2001) yang dicobakan pada tikus bertekanan darah tinggi diberikan 30 mg/kg peptida dari gelatin kulit sapi dan ditemukan penurunan tekanan darah sebesar 15 mmHg.
Baca juga:
Pakar Siber Ragukan Peringatan Modus Penipuan Online 'Salah Isi Pulsa'
Uji lainnya oleh Faria et al. (2008) dengan gelatin sapi dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 22 mmHg dan 21,33 mmHg. "Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli, gelatin tulang sapi memiliki potensi menurunkan tekanan darah tinggi," katanya.