Uji Klinis di Argentina Gagal Buktikan Khasiat Plasma Konvalesen untuk Covid-19

Reporter

Antara

Rabu, 25 November 2020 17:01 WIB

Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa 18 Agustus 2020. Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi plasma konvalesen menunjukkan sedikit khasiat saja untuk pasien Covid-19 bergejala berat. Plasma konvalesen adalah plasma darah yang didonorkan dari pasien yang sudah sembuh, dengan harapan mampu menyumbang antibodi kepada pasien bergejala parah yang masih berjuang melawan infeksi virus corona.

Terapi ini semakin luas digunakan termasuk di Indonesia. Namun, data hasil uji klinis di Argentina yang dirilis dan dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, Senin 24 November 2020, menyatakan terapi ini tak signifikan dalam mengurangi risiko kematian pasien.

Riset terbaru di Argentina itu melibatkan 333 pasien pneumonia parah Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Kepada mereka diacak antara yang yang menerima plasma konvalesen dan plasebo (cairan biasa sebagai kontrol).

Setelah 30 hari, para ilmuwan tidak menemukan adanya perbedaan signifikan pada gejala atau kesehatan di antara para pasien tersebut. Tingkat kematian hampir sama, yakni 11 persen pada kelompok penerima plasma konvalesen dan 11,4 persen pada kelompok plasebo. Hasil yang dituai dianggap tidak jauh berbeda.

Ketua tim riset dalam studi itu, Ventura Simonovich dari Rumah Sakit Italiano de Buenos Aires, mengatakan kemungkinan plasma konvalesen membantu pasien Covid-19 yang tidak begitu parah. Tapi ini juga, kata dia, "Diperlukan riset lebih lanjut."

Advertising
Advertising

Baca juga:
Studi Temukan Antibodi Drop Pasca Pasien Covid-19 Sembuh

Seperti diketahui, terapi donor plasma darah dari pasien sembuh ini pernah digembar-gemborkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai sebuah terobosan bersejarah. Pada Oktober, riset minor dari India menunjukkan bahwa plasma konvalesen menyembuhkan gejala seperti sesak napas dan kelelahan pada pasien Covid-19. Tapi, saat itu juga telah dinyatakan, terapi tidak mengurangi risiko kematian atau memberi perkembangan pada mereka yang bergejala berat selama 28 hari.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya