Swedia Akan Vaksinasi Covid-19 Populasi Lansia pada Awal 2021

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 26 November 2020 10:23 WIB

Sejumlah orang bersantai saat menikmati musim semi saat pandemi COVID-19 di taman Ralambshov , Stockholm, Swedia, 8 Mei 2020. Henrik Montgomery /TT News Agency/via REUTERS

TEMPO.CO, Stockholm - Pemerintah Swedia berencana mulai menawarkan vaksin Covid-19 kepada warganya yang berusia 65 tahun atau lebih pada awal tahun depan, kata Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengren dalam konferensi pers pada Selasa, 24 November 2020.

Swedia kini telah menandatangani kesepakatan vaksin kelima sebagai bagian dari perjanjian Uni Eropa (UE) dengan perusahaan farmasi Jerman CureVac.

Kesepakatan itu akan membuat Swedia mendapatkan total 4,5 juta dosis, yang dapat memvaksinasi 2,25 juta orang dari populasi 10 juta. Artinya, pemerintah Swedia menaikkan anggaran vaksin Covid-19 dari 4,5 miliar kroner Swedia menjadi 7 miliar kroner Swedia.

Pada konferensi pers itu, koordinator vaksin nasional Swedia Richard Bergstrom mengatakan kelima perusahaan farmasi yang vaksinnya kemungkinan dibeli oleh Swedia menunjukkan hasil yang menjanjikan. Selain CureVac, keempat perusahaan lainnya adalah Moderna, Pfizer, AstraZeneca, dan Janssen Pharmaceutica.

"Kami akan harus memprioritaskan sejumlah orang," kata Johan Carlson, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, pada konferensi pers.

Carlson merujuk pada mereka yang berusia di atas 70 tahun atau yang termasuk dalam kelompok berisiko lainnya, serta mereka yang bekerja di sektor perawatan kesehatan, yang akan menjadi kelompok-kelompok pertama yang mendapat vaksin. Sedangkan masyarakat umum harus menunggu.

Carlson memperingatkan bahwa mendapatkan vaksin "bukan berarti akhir dari pandemi atau bahwa kita dapat melonggarkan pembatasan dan langkah-langkah yang sudah ada untuk mencegah penyebaran infeksi."

Pengumuman tentang anggaran vaksin itu muncul setelah Swedia sejauh ini melaporkan total 225.560 kasus dengan 6.500 kematian.

Ahli epidemiologi Swedia Anders Tegnell mengatakan situasinya serius, dengan banyak kasus baru terdeteksi setiap pekan dan hampir semua dari 21 wilayah di Swedia terdampak parah oleh pandemi.

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

15 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

24 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

26 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

28 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

31 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya