Pendaki Rekam Kawah Gunung Merapi Biasa Disapa Lahar

Reporter

Antara

Sabtu, 28 November 2020 19:40 WIB

Kondisi Gunung Merapi dilihat dari kawasan Kaliurang, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Beberapa video yang diunggah akun instagram @laharbara ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam video berdurasi 33 detik, pemilik akun itu merekam peristiwa longsoran material yang sedang berlangsung di Gunung Merapi. Dalam video lain yang berdurasi 2 menit, pemilik akun juga merekam kondisi tebing kawah serta memperlihatkan keberadaan kubah lava yang diperkirakan memiliki tinggi 75 meter.

Tanggal pengambilan gambar video-video tersebut tertera 27-11-2020, artinya di tengah status gunung api itu sedang berstatus Siaga karena mendekati siklus erupsi. Karena status itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menetapkan radius berbahaya sejauh lima kilometer dari puncak gunung itu.

Koordinator Bidang Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta, Endro Sambodo, menyebut pendaki yang mengunggah video kawah Merapi merupakan relawan asal Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Namanya, Bakat Setiawan atau kerap disapa Lahar.

Endro mengaku tidak tahu bagaimana Lahar dapat mendaki hingga mencapai puncak Gunung Merapi. Dia menuturkan, dua jalur pendakian di Selo, Boyolali dan Sapuangin, Klaten telah ditutup sejak status Gunung Merapi aktif normal dinaikkan ke waspada pada Mei 2018.

"Kurang tahu apakah sudah berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat karena Merapi saat ini hanya bisa didaki dari Selo, Boyolali dan Sapuangin, Klaten," katanya, Sabtu 28 November 2020.

Advertising
Advertising

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menyesalkan aksi Lahar yang disebutnya sangat berbahaya. Agus menegaskan kalau BPPTKG sangat tidak menyarankan misi apa pun untuk pendakian ke puncak Gunung Merapi. "Meskipun itu alasan mitigasi," kata Agus dalam Siaran Informasi Merapi yang ditayangkan melalui akun Youtube resmi BPPTKG, Sabtu 28 November 2020.

Tangkapan layar video situasi kawah Gunung Merapi yang diunggah akun @laharbara di instagram. Aksi si pemilk akun dikecam Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) karena dinilai sangat membahayakan. (ANTARA/Luqman Hakim)

Menurut Agus, aksi Lahar sangat berbahaya karena tebing kawah Gunung Merapi dalam kondisi tidak stabil. Kondisi itu diperkuat dengan kejadian pada Minggu 22 November lalu saat terjadi guguran dinding kawah di Lava 1954 yang disebut sebagai kejadian luar biasa.

Baca juga:
BPBD Yogya: Banyak Longsoran Baru di Puncak Gunung Merapi

Volume yang runtuh saat itu cukup besar dan belakangan diketahui telah mengubah morfologi puncak Gunung Merapi. "Kita bisa bayangkan jika kita berada di situ maka itulah kondisi yang sangat berbahaya," kata Agus.

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

21 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

23 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

2 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya