Rentetan 29 Gempa di Parigi Moutong, Hanya Swarm atau Bakal Gempa Kuat?

Sabtu, 5 Desember 2020 21:40 WIB

Peta lokasi sumber gempa di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Jumat malam 4 Desember 2020. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa di Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah terjadi sebanyak 29 kali. Kurun waktunya selama 9 hari sejak 27 November hingga hari ini, Sabtu 5 Desember 2020.

“Fenomena gempa yang terjadi mengarah kepada aktivitas swarm,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis, Sabtu 5 Desember 2020.

Swarm adalah rentetan kejadian gempa berkekuatan kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu di kawasan sangat lokal. Gempa yang menerus atau sambung menyambung itu menurut Daryono, sejauh ini nihil gempa kuat sebagai gempa utama.

Gempa pertama di Kabupaten Parigi Moutong terjadi pada 27 November 2020 pukul 19.16 waktu setempat berkekuatan magnitudo 3,1. Sejak saat itu terjadi rentetan aktivitas gempa yang terus terjadi sambung menyambung.

Beberapa catatan kegempaan BMKG yang guncangannya dirasakan warga Palasa seperti pada 28 November malam (M=4,4), 29 November dinihari (M=4,7), kemudian malam harinya (M=4,5), lalu pada 4 Desember malam (M=3,7).

Advertising
Advertising

Menurut Daryono, ada dua model pembangkit gempa swarm yang dikenal para ahli. Model fluid driven biasanya berkaitan dengan proses magmatik atau difusi cairan pori dari aktivitas gunung api. Namun karena wilayah Palasa nihil aktivitas vulkanik, penyebab gempa swarm itu mengarah ke jenis kedua yaitu rayapan yang berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif.

Ini sesuai dengan peta geologi bahwa ada jalur sesar atau patahan di wilayah Kecamatan Palasa dengan mekanisme mendatar. Namun aktivitas sesar itu, kata Daryono, sejauh ini belum diketahui. Jalur sesar itu memanjang berarah barat daya–timur laut sejauh 37 kilometer dari Pantai Palasa di selatan hingga Pantai Malomba di utara.

Melihat kondisi seperti itu, menurut Daryono, ada kemungkinan lain dari analisis aktivitas kegempaan Palasa yang mengarah ke jenis swarm. “Kita patut waspada jika rentetan gempa yang terjadi saat ini merupakan aktivitas gempa pembuka karena di zona ini terdapat jalur sesar,” ujarnya.

Baca juga:
Gempa Mengguncang Lemah Garut Selatan Malam Ini

Saat ini BMKG masih sulit untuk memastikan apakah rentetan gempa di Palasa, Parigi Moutong, hanya swarm atau pembuka gempa dari jalur sesar yang ada. BMKG meminta masyarakat Palasa dan sekitarnya untuk tetap tenang sambil waspada, dan tidak mudah percaya kepada berita yang tidak jelas sumbernya.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

3 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

4 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

4 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

10 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

17 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

20 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

20 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya