Negara Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Pfizer Bertambah Lagi

Reporter

Antara

Kamis, 10 Desember 2020 20:09 WIB

Jarum suntik terlihat di depan logo Biontech dan Pfizer yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 10 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi / File Foto]

TEMPO.CO, Ottawa - Kanada menjadi negara ketiga di dunia, setelah Inggris dan Bahrain, yang memberi izin kepada vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech untuk digunakan di negaranya. Pemberian izin itu juga menjadi yang pertama di negara masing-masing untuk vaksin Covid-19.

"Persetujuan vaksin itu didukung oleh bukti bahwa vaksin itu aman, efektif dan berkualitas baik," kata badan regulator obat-obatan di Kanada dalam sebuah pernyataan. Vaksin tersebut disetujui di bawah sistem peninjauan obat sementara yang dipercepat--serupa dengan mekanisme izin penggunaan darurat.

Baca juga:
Studi di inggris Sebut Mata Merah Termasuk Gejala Covid-19

Badan regulator itu menyebut vaksinasi dimungkinkan untuk dilakukan pekan depan. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada Senin lalu kalau Kanada akan menerima pengiriman awal hingga 249 ribu dosis vaksin Pfizer pada akhir bulan ini.

Izin digunakan hanya untuk mereka yang berusia lebih dari 16 tahun dengan prioritas diberikan kepada orang-orang yang rentan dan yang merawatnya. Termasuk yang mendapat prioritas itu adalah penghuni fasilitas perawatan jangka panjang dan beberapa petugas perawatan kesehatan.

Advertising
Advertising

Pada Selasa lalu, warga Inggris menjadi yang pertama di dunia yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di luar uji klinis. Vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer itu menyusul persetujuan penggunaan darurat yang diberikan pemerintah Inggris sepekan sebelumnya. Pada pekan yang sama, otoritas di Bahrain memberikan persetujuan yang sama kepada Pfizer.

Dalam uji klinis tahap akhirnya, vaksin Pfizer disebut terbukti 95 persen efektif dalam mencegah Covid-19. Namun pada Rabu 9 Desember, regulator obat Inggris menyarankan agar orang dengan riwayat alergi yang signifikan tidak mendapatkan vaksin itu setelah dua orang melaporkan adanya efek samping.

Menanggapi adanya reaksi alergi itu, pejabat Kesehatan Kanada mengatakan bahwa vaksin selalu berisiko. Mereka menyatakan akan memantau perkembangan di Inggris untuk melihat apakah ada implikasi lebih lanjut untuk Kanada.

Itu sangat melegakan Pfizer. "Keputusan hari ini dari Regulator Kesehatan Kanada adalah momen bersejarah dalam perjuangan kolektif kami melawan pandemi Covid-19 dan merupakan langkah besar untuk kembali hidup normal di Kanada," kata Cole Pinnow, Presiden Pfizer Kanada, dalam sebuah pernyataan.

Gelombang kedua wabah Covid-19 saat ini tengah melanda Kanada. Hingga Selasa, Kanada telah melaporkan total 429.035 kasus infeksi, meningkat 5.981 pada hari sebelumnya, dan 12.867 kematian.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

7 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

7 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

18 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

21 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya