Ini 6 Ketentuan Sekolah Yogya untuk Belajar Tatap Muka

Jumat, 11 Desember 2020 18:38 WIB

Siswa memakai masker untuk melindungi pernafasan dari abu vulkanik letusan Gunung Merapi pada sebuah sekolah SMP di Hargobinangun, Yogyakarta, Indonesia, Senin (1/11). AP/ Trisnadi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Didik Wardoyo membeberkan sejumlah persyaratan untuk sekolah di wilayah itu dapat menggelar pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.

Pemerintah Yogyakarta mengisyaratkan tak akan bersikap kaku atau hanya mengacu pada rekomendasi Kementerian Pendidikan yang mengizinkan tatap muka itu untuk dimulai Januari-Februari 2021 nanti, melainkan akan lebih melihat kondisi dan kesiapan di daerah.

“Sudah ada sejumlah pertimbangan yang kami rumuskan dalam SOP untuk pembukaan tatap muka sekolah di Yogya,” ujar Didik di DPRD Yogyakarta Jumat, 11 Desember 2020.

Setidaknya ada enam ketentuan yang harus dipenuhi sekolah di wilayah Yogya untuk bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Didik merinci, pertama adanya ketersediaan sarana-prasarana pendukung untuk menjalankan protokol kesehatan di sekolah itu. Kedua, sekolah sudah memiliki satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19.

Advertising
Advertising

Ketiga, ada ratio memadai antara jumlah siswa dan fasilitas sekolah dalam upaya mencegah potensi penularan. Hal ini berkaitan dengan pembatasan waktu dan jumlah siswa yang terlibat tatap muka.

“Dalam ketentuan maksimal satu kelas hanya diisi 50 persen dari kapasitasnya, namun lebih baik sepertiganya dari kapasitas normal,” ujarnya.

Keempat, satgas Covid-19 tiap sekolah harus mampu menginventarisir dan melaporkan kondisi di sekolah masing-masing. Misalnya, memberikan data berapa jumlah guru yang memiliki komorbid (punya penyakit bawaan) dan berisiko, juga asal zona warga sekolah.

Kelima, sekolah harus mendata kendaraan apa saja yang digunakan warga sekolah, apakah angkutan umum atau pribadi. Terakhir, sekolah harus mendapatkan izin dari orang tua murid untuk menggelar tatap muka.

Didik mengatakan, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menginstruksikan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka harus dimulai dari jenjang tertinggi lalu ke bawah, bukan serentak.

“Untuk November-Desember ini yang sudah mulai tatap muka namun secara terbatas baru SMA/SMK dan itu pun hanya untuk mata pelajaran praktek,” ujar Didik.

Sedangkan untuk jenjang di bawah SMA/SMK, Didik mengatakan Pemerintah DIY akan menyiapkan satu-dua sekolah dulu sebagai percontohan tatap muka itu untuk dievaluasi.

“Kami akan lihat dulu penerapan dari sekolah percontohan tatap muka itu bersama ikatan dokter anak, dinas kesehatan, dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19,” ujarnya.

Dari satu atau dua sekolah percontohan itu, akan dilihat bagaimana warga sekolah, khususnya anak-anak, sudah terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru, ketertibannya menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan upaya menghindari kerumunan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

4 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

4 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

4 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

4 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

5 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

5 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

5 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

7 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

10 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya