FDA Sahkan Vaksin Covid-19 Pertama di AS

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 12 Desember 2020 09:53 WIB

Seorang apoteker menjalani pelatihan saat mempersiapkan pendistribusian vaksin Covid-19 Pfizer di apotek Mount Sinai Health System di daerah Queens di New York City, 10 Desember 2020 ini. Penyimpanan vaksin Covdi-19 Pfizer harus berada dalam freezer dengan suhu dingin -79 derajat celsius. Andrew Lichtenstein/Mount Sinai Health System/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.

Ini menjadi momen penting dalam perjuangan untuk menekan virus yang telah menewaskan hampir 300.000 orang di Amerika Serikat dan membuat puluhan juta orang sakit di seluruh dunia.

"Otorisasi penggunaan darurat Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech hari ini menjanjikan untuk mengubah jalannya pandemi ini di Amerika Serikat," kata Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, dalam siaran pers, Jumat, 11 Desember 2020, waktu AS.

Vaksin ini diotorisasi di AS untuk orang-orang yang berusia di atas 16 tahun. Vaksin tersebut terbukti 95 persen efektif mencegah gejala Covid-19 dalam uji klinis. "Itu luar biasa," kata Anthony Fauci, direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, dalam konferensi pers di akhir November.

Ini jauh lebih baik daripada yang diperkirakan para ahli. FDA siap untuk mengesahkan vaksin selama paling tidak 50 persen efektif. “Kami terkejut,” kata CEO Pfizer, Albert Bourla, kepada The New York Times. Kami tidak bisa mempercayainya.

Advertising
Advertising

Suntikan itu tampaknya melindungi orang dari bentuk penyakit yang paling parah. Ini juga sangat efektif pada orang di atas usia 65, yang sangat rentan terhadap Covid-19. Ilmuwan akan terus memantau vaksin setelah digunakan untuk melihat seberapa baik vaksin itu bekerja di dunia nyata.

Berita tentang izin tersebut datang pada saat yang sama ketika FDA menghadapi tekanan publik dari Gedung Putih untuk mengesahkan vaksin tersebut.

Kepala Staf Mark Meadows mengatakan kepada Stephen Hahn, komisaris FDA, untuk mengundurkan diri jika vaksin itu tidak disetujui pada hari Jumat, Washington Post melaporkan. Agensi tersebut awalnya berencana menyelesaikan otorisasi pada hari Sabtu. Pada hari Kamis, komite independen mengatakan mereka merekomendasikan otorisasi.

Vaksin Pfizer dan BioNTech telah disahkan oleh otoritas regulasi di Inggris Raya, Kanada, dan Bahrain. Otorisasi vaksin ini, yang datang kurang dari setahun setelah pengembangan dimulai, memecahkan rekor untuk vaksin tercepat yang dikembangkan. Rekor sebelumnya dipegang oleh vaksin gondongan, yang memakan waktu empat tahun.

Sumber: THE VERGE

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

11 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

14 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

23 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

23 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

5 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

47 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

4 Maret 2024

Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

Klaim bahwa yoghurt dapat menurunkan risiko penyakit Diabetes Tipe 2 itu sesuai dengan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Baca Selengkapnya