IDI Usul Pembelajaran Tatap Muka Tidak Serentak di Semua Jenjang Pendidikan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 14 Desember 2020 04:50 WIB

Kepala sekolah melakukan simulasi persiapan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 kepada siswa di SDN 05 Pagi, Jakarta, Kamis 26 November 2020. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memutuskan untuk memperbolehkan sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Januari 2021. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandarlampung - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung meminta kepada pemerintah tidak membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah secara berbarengan atau sekaligus di semua jenjang pendidikan pada 2021.

"Ini kan ada rencana membuka sekolah di awal tahun 2021, harapan kita, tidak sekaligus dibuka di semua tingkatan meski sudah ada vaksin Covid-19," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, di Bandarlampung, Minggu, 13 Desember 2020.

Menurutnya, jika memang dunia pendidikan harus dibuka maka itu dapat dilakukan secara berjenjang dari tingkatan perguruan tinggi maupun SMA/SMK sebab mereka sudah dapat diatur dan diarahkan dalam penerapan protokol kesehatannya.

"Saya tetap khawatir dan pesimistis jika ini sekaligus dibuka bisa jadi pandemi Covid-19 ini tidak akan hilang walau sudah ada vaksin, kalau boleh memohon kepada pemerintah KBM tatap muka dilakukan secara berjenjang," kata dia.

Seperti yang diketahui, lanjut dia, vaksin Covid-19 diperuntukkan bagi orang yang berusia 19 sampai 59 tahun sehingga memang itu sudah bisa digunakan bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa.

Advertising
Advertising

"Nah jadi kita lihat dulu dan sembari melakukan evaluasi, jika di tingkat perguruan tinggi dan SMA/SMK sudah dibuka dan tidak menimbulkan klaster atau penambahan kasus Covid-19 maka SMP boleh dibuka," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, apabila di jenjang SMP pun sudah aman, maka siswa SD maupun taman kanak-kanak bisa dibuka melakukan KBM tatap muka. Namun, jika dalam tahap evaluasi mengalami kegagalan atau terciptanya klaster Covid-19 di sekolah atau kampus, maka pemerintah harus membatalkan semua rencana KBM tatap muka di semua jenjang pendidikan.

"Kalau ada kegagalan tentunya pemerintah harus membatalkan semuanya. Yang kita khawatirkan ini di jenjang SMP, SD dan taman kanak-kanak yang anak-anak ini masih sulit mengerti dengan protokol kesehatan," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

2 jam lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

6 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

8 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

11 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

12 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

20 hari lalu

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.

Baca Selengkapnya