UNICEF Akan Salurkan Hingga 850 Ton Vaksin Covid-19 Setiap Bulan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 20 Desember 2020 05:58 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) akan menyalurkan hingga 850 ton vaksin Covid-19 per bulan pada 2021 jika vaksin dalam jumlah tersebut tersedia, menurut hasil penilaian baru yang dipublikasikan pada Jumat, 18 Desember 2020.

Penilaian tersebut adalah bagian dari upaya UNICEF untuk memimpin pengadaan dan penyaluran vaksin Covid-19 ke 92 negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah atas nama COVAX Facility.

COVAX Facility adalah inisiatif internasional yang bertujuan menjamin akses global yang adil untuk mendapatkan vaksin Covid-19, dalam kerja samanya dengan Organisasi Kesehatan Pan Amerika (Pan American Health Organization/PAHO), menurut pernyataan pers UNICEF.

"Ini adalah upaya yang sangat besar dan bersejarah," tutur Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore. "Skala dari tugas ini begitu mengerikan, dan taruhannya belum pernah setinggi ini, tetapi kami siap melakukannya."

Penilaian UNICEF berfokus pada kapasitas kargo udara dan rute transportasi global untuk lebih memahami tantangan dalam menyalurkan vaksin Covid-19 pada 2021.

Advertising
Advertising

Maskapai komersial diketahui akan mampu mendistribusikan vaksin ke hampir seluruh 92 negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah, yang termasuk dalam 190 negara partisipan COVAX Facility, dengan perkiraan biaya hingga 70 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.146).

Penilaian itu, yang membandingkan perkiraan volume vaksin dengan rute komersial dan kargo di seluruh dunia, juga menemukan bahwa kapasitas kargo udara saat ini cukup untuk melakukan pengiriman yang mencakup 20 persen populasi di sebagian besar dari 92 negara itu.

Sebagian besar vaksin Covid-19 diperkirakan akan dikirim menggunakan kapasitas penerbangan penumpang dan kargo yang ada, meski pesawat sewaan dan opsi transportasi alternatif kemungkinan masih diperlukan untuk beberapa negara kecil dan kawasan lainnya yang memiliki kendala akses.

UNICEF sedang berupaya bersama sejumlah maskapai dan industri logistik yang lebih luas untuk memprioritaskan pengiriman vaksin Covid-19 ke seluruh dunia.

Sebuah rapat UNICEF yang digelar pekan ini dengan melibatkan 300 lebih pakar pengadaan vaksin dari seluruh dunia, termasuk pejabat pemerintah, membahas beragam cara untuk menyediakan dan menyalurkan vaksin Covid-19 serta memperkuat sistem pengaturan dan rantai pasokan.

Pendanaan sangatlah krusial. UNICEF telah meminta dana sebesar 410 juta dolar AS untuk membantu berbagai negara melakukan pengiriman vaksin, obat-obatan, dan peralatan diagnostik pada 2021.

Lebih lanjut, UNICEF memperkirakan adanya selisih dalam pendanaan sebesar US$ 133 juta untuk menanggung logistik vaksin di setiap negara dan peralatan rantai dingin yang dibutuhkan oleh 92 negara paling miskin tersebut.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya