WHO Soroti Liburan dan Krisis Kesehatan Mental Akibat Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 20 Desember 2020 08:24 WIB

Pengunjung yang memakai masker berfoto selfie di alun-alun Trocadero dengan latar belakang Menara Eiffel, ketika Perancis mulai secara bertahap mengakhiri lockdown nasional di Paris, Prancis, 16 Mei 2020. REUTERS/Gonzalo Fuentes

TEMPO.CO, Kopenhagen - Saat kasus infeksi Covid-19 terus bertambah di seluruh penjuru Eropa, etiket musim liburan dan meningkatnya krisis kesehatan mental menjadi dua isu penting dalam pernyataan pers yang disampaikan Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge pada Jumat, 18 Desember 2020.

Dengan menyoroti hampir 23 juta kasus infeksi dan lebih dari setengah juta kematian di Eropa akibat Covid-19 sepanjang tahun ini, direktur regional WHO itu meminta masyarakat di kawasan tersebut untuk tetap di rumah.

"Tetap ada perbedaan antara apa yang boleh Anda lakukan menurut pemerintah dan apa yang wajib Anda lakukan. Saat ini, tindakan yang paling aman adalah tetap di rumah," ujarnya.

Saat membahas dampak pandemi terhadap kondisi psikologis manusia saat ini, Kluge mengatakan krisis kesehatan mental yang terus meningkat tengah melanda kawasan Eropa.

"Mulai dari kecemasan terkait penularan virus, dampak psikologis dari karantina wilayah (lockdown) dan isolasi mandiri, sampai efek dari menganggur, kekhawatiran perihal keuangan, dan eksklusi sosial, dampak pandemi terhadap kesehatan mental bersifat jangka panjang dan sangat luas."

Advertising
Advertising

Menguraikan lebih lanjut tentang dampak psikologis pandemi yang menghancurkan, Kluge mengutip sejumlah survei nasional di kawasan tersebut yang mengungkap bahwa sepertiga atau lebih orang dewasa, satu dari dua anak muda (18-29 tahun), dan hingga 20 persen petugas medis sudah mengalami kecemasan dan depresi akibat pandemi.

Dengan lebih banyak orang diperkirakan akan mengalami tantangan berat terkait kesehatan mental dalam beberapa bulan mendatang, Kluge menyerukan adanya aksi di seluruh penjuru kawasan Eropa.

"Menyadari adanya krisis yang semakin parah, saya mengimbau adanya aksi kolektif untuk berinvestasi dalam layanan perawatan kesehatan mental yang lebih kuat, terutama layanan yang menyediakan perawatan bagi masyarakat atau memanfaatkan perawatan digital guna mengurangi hambatan dalam mendapatkan bantuan yang vital," tuturnya.

Pejabat WHO itu juga membuat pengakuan pribadi bahwa dirinya telah mengambil keputusan berat untuk menghabiskan masa liburan tanpa keluarganya agar tahun depan kami bisa berharap untuk berkumpul lagi.

"Harapan saya untuk 2021 adalah agar masing-masing dari kita, dan masyarakat kita, aman dan lebih sehat. Saat kita melihat kembali masa-masa yang belum pernah terjadi ini, saya harap kita semua merasa bahwa kita sudah beraksi dengan semangat kemanusiaan bersama demi melindungi mereka yang membutuhkan," ujarnya.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

19 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya