Pakar Ingatkan Kerumunan Tes Rapid Antigen di Bandara Bisa Picu Penularan Corona

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 27 Desember 2020 06:11 WIB

Pelaksaan tes cepat antigen di Bandara Internasional Syamsudin Noor. Kredit: ANTARA/Humas Angkasa Pura I

TEMPO.CO, Banjarmasin - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Syamsul Arifin meminta masyarakat mewaspadai kerumunan saat tes rapid antigen di bandara yang justru dapat menyebabkan penularan virus corona.

"Kebijakan rapid test antigen pada libur akhir tahun saat ini harus diikuti dengan ketersediaan SDM dan fasilitas pemeriksaan yang memadai di setiap bandara atau stasiun kereta api. Jangan sampai malah memicu penularan Covid-19," kata dia di Banjarmasin, Sabtu, 26 Desember 2020.

Baca: Libur Akhir Tahun 2020 ke Kota Bogor, Wisatawan Wajib Rapid Test Antigen

Menurut Syamsul, ketidaktersediaan sumber daya yang tak memadai akan menyebabkan antrian panjang masyarakat yang justru mengakibatkan tidak dapat menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin terutama dalam hal menjaga jarak minimal 1 meter antar calon penumpang.

Di samping hal tersebut, agar tidak terjadi kerumunan saat pemeriksaan rapid antigen, maka sosialisasi dapat dilakukan pada saat calon penumpang melakukan pemesanan tiket.

"Pesan disampaikan melalui email atau SMS pada saat calon penumpang telah positif membeli tiket yang dapat disampaikan oleh operator agen perjalanan," jelas Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

Advertising
Advertising

Syamsul menyarankan para calon penumpang dapat melakukan pemeriksaan tes cepat antigen tidak di bandara tetapi dapat dilakukan pada laboratorium lain yang telah memenuhi standar pemeriksaan satu hari sebelum keberangkatan, sehingga kerumunan dapat diminimalkan.

Mengantisipasi transmisi Covid-19 pada momen libur akhir tahun, Satgas Penanganan Covid-19 menerbitkan surat edaran yang menyebutkan untuk perjalanan dari dan ke Pulau Jawa serta di dalam Pulau Jawa, pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi udara dan kereta api antarkota wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif menggunakan tes cepat antigen paling lama 3x24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia.

Penerapan tes cepat antigen menurut Syamsul merupakan kebijakan yang lebih baik dibandingkan dengan kebijakan penerapan rapid antibodi. Hal ini karena sensivitas dan spesifitas pemeriksaan lebih baik dibandingkan tes cepat melalui pemeriksaan darah.

Organisasi kesehatan dunia atau WHO pada panduannya yang diterbitkan pada 11 September 2020 merekomendasikan penggunaan tes cepat antigen yang memiliki sensitivitas lebih dari 80 persen dan spesifitas lebih dari 97 persen untuk penegakan diagnosis Covid-19 dalam keadaan terbatasnya pemeriksaan tes usap PCR.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

2 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

4 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Hari ini, Kloter 1 dan 2 Calon Jemaah Haji Diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta

7 hari lalu

Hari ini, Kloter 1 dan 2 Calon Jemaah Haji Diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta

Bandara-bandara yang dikelola PT AP II mulai hari ini melayani keberangkatan calon jemaah haji ke tanah suci.

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

7 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Mulai Besok, Injourney Siapkan 13 Bandara untuk Angkutan Haji 2024

7 hari lalu

Mulai Besok, Injourney Siapkan 13 Bandara untuk Angkutan Haji 2024

Pelaksanaan embarkasi Angkutan Haji 2024 di bandara InJourney Airports akan dimulai pada 12 Mei hingga 10 Juni.

Baca Selengkapnya