Mutasi Virus Corona, Pakar: Ada yang Sampai Indonesia, Ada yang Masih Perjalanan

Minggu, 27 Desember 2020 18:46 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pakar genome Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Gunadi menyebut sejumlah varian baru mutasi virus corona saat ini ada yang sudah terdeteksi masuk Indonesia dan ada juga yang masih perjalanan.

Kepada Tempo, Gunadi memaparkan, jenis mutasi corona yang sudah masuk Indonesia itu merupakan jenis D614G pada virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi awal September lalu, termasuk Yogya dan Jawa Tengah.

Baca: Prancis Temukan Kasus Pertama Varian Baru Covid-19

Sedangkan untuk varian terbaru corona lainnya, yakni VUI 202012/01 yang terdiri dari sekumpulan mutasi antara lain 9 mutasi pada protein S, belum terdeteksi masuk Indonesia.

“Varian mutasi corona D614G dan VUI 202012/01 itu jenis berbeda satu sama lain,” ujar Gunadi yang juga Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Minggu, 27 Desember 2020.

Gunadi membeberkan belum terdeteksinya varian mutasi VUI 202012/01 di Indonesia salah satu hipotesisnya karena varian itu tengah dibawa oleh orang-orang yang bepergian dari Inggris ke sejumlah negara lain.

Advertising
Advertising

“Seperti kasus di Singapura, varian itu diketahui terbawa setelah adanya mahasiswa di Inggris pulang kampung ke Singapura pada 6 Desember yang lalu,” ujar Gunadi.

Terdeteksinya varian baru dari kasus di Singapura itu pun bukan dari gejala yang berbeda, melainkan setelah dilakukan pengecekan genome sequencingnya yang ternyata mengandung mutasi VUI 202012/01.

Soal gejala yang ditimbulkan pada manusia dari varian-varian baru corona ini, baik D614G dan VUI 202012/01, menurut Gunadi memang saat ini belum dapat teramati secara fisiknya.

“Sampai kini belum ada hubungan varian baru yang muncul terhadap perbedaan gejala yang ditimbulkan. Untuk mengetahuinya harus uji laboratorium, pengecekan genome sequencing-nya,” ujar dia.

Pengecekan whole genome sequencing dengan teknologi next generation sequencing untuk melacak sebaran varian baru itu, ujar Gunasi, sebenarnya terus dilakukan di Indonesia. “Namun sampai saat ini memang belum ada yang mendapatkan mutasi VUI itu,” ujarnya.

Ia menyarankan pemerintah yang sudah mendukung upaya pelacakan varian baru itu bisa meningkatkan lagi kapasitas untuk menggencarkan pelacakan mutasi itu.

Gunadi membeberkan jika sebelumnya mutasi lewat varian D614G mempunyai daya infeksius 10 kali lebih tinggi dan telah tersebar hampir di seluruh pelosok dunia, untuk VUI 202012/01 dari temuan analisa di Inggris sampai saat ini diduga daya transmisinya sudah meningkat sampai dengan 70 persen.

Namun, hingga hari ini masih belum terbukti ilmiah, bagaimana tingkat keganasan varian baru corona itu dengan pengaruhnya pada upaya vaksinasi yang baru akan dilancarkan pemerintah Indonesia awal 2021 nanti.

“Riset saat ini menunjukkan vaksin yang ada masih bisa memberikan proteksi terhadap virus yang dengan atau tanpa mutasi,” ujarnya.

Sebab, ujar Gunadi, vaksin Covid-19 yang ada sebagian besar sudah dirancang untuk mentarget protein S atau pusat di mana mutasi-mutasi virus corona terjadi.

Gunadi membeberkan peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang signifikan di Inggris pada Desember ini akibat VUI 202012/01 juga ditemukan secara signifikan pada kasus Covid-19 di Afrika Selatan, yaitu kombinasi tiga mutasi pada protein S.

Menjelang akhir Desember ini varian VUI 202012/01 telah ditemukan pada 1,2 persen virus pada database GISAID, 99 persen varian tersebut dideteksi di Inggris.

Selain di Inggris, varian ini telah ditemukan di Irlandia, Prancis, Belanda, Denmark, Australia. Sedangkan di Asia baru ditemukan pada Singapura dan Hong Kong, serta temuan di Israel.

Dari sembilan mutasi pada VUI 202012/01, ada satu mutasi yang dianggap paling berpengaruh, yaitu mutasi N501Y. Hal ini karena mutasi N501Y terletak pada Receptor Binding Domain (RBD) protein S.

“RBD merupakan bagian protein S yang berikatan langsung dengan receptor untuk menginfeksi sel manusia,” kata dia.

Varian mutasi virus ini, kata Gunadi, hanya bisa mempengaruhi hasil tes swab PCR apabila tes PCR menggunakan gen S. Sebab, varian baru tersebut terdiri dari multipel mutasi pada protein S, maka diagnosis Covid-19 sebaiknya tidak menggunakan gen S karena bisa memberikan hasil negatif palsu.

Oleh karena itu, peran surveilans genomik (whole genome sequencing) virus corona menjadi sangat penting dalam rangka identifikasi mutasi baru, pelacakan (tracing) asal virus tersebut dan dilakukan isolasi terhadap pasien dengan mutasi tersebut sehingga penyebaran virus corona bisa dicegah lebih lanjut.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

46 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya