Perawat AS Terinfeksi Covid-19 Setelah Seminggu Divaksin, Ini Penjelasan Ahli

Kamis, 31 Desember 2020 09:33 WIB

Perawat Teresa Malijon mengenakan pelindung buatan sendiri menunggu di lokasi tes terkait wabah virus corona COVID-19 di sebuah tempat parkir di University of Washington's Northwest Outpatient Medical Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Selasa 17 Maret 2020. ANTARA/REUTERS/Brian Snyder/TM

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perawat dari San Diego, Amerika Serikat, bernama Matthew W. dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19 setelah lebih dari sepekan disuntik vaksin. Dia disuntikkan vaksin dari Pfizer.

Pria yang berusia 45 tahun itu bekerja sebagai petugas Ruang Gawat Darurat di dua rumah sakit di California Selatan. “Setelah menerima vaksin, lengan saya merasakan sakit selama seharian,” ujar dia, seperti dikutip The Hill, 30 Desember 2020.

Baca:
Dosen dan Pegawai Positif Covid-19, UNM Perpanjang Isolasi Area Kampus

Enam hari kemudian pada Malam Natal, 25 Desember 2020, dia jatuh sakit setelah bekerja shift di unit Covid-19. Dia menggigil, dan bersamaan dengan itu dia juga merasakan nyeri otot dan kelelahan.

Dan keesokan harinya, 26 Desember 2020, dia kembali dinyatakan positif Covid-19.

Advertising
Advertising

Meski mengecewakan, spesialis penyakit menular dari Pusat Kesehatan Keluarga San Diego Christian Ramers menerangkan, hasil tersebut sudah diduga. “Ini sudah diduga. Jika Anda menghitung angkanya, ini persisnya yang kami perkirakan terjadi jika seseorang terekspos," kata Ramers kepada US News.

Ramers mencatat ada kemungkinan Matthew terinfeksi sebelum menerima vaksin, dan gejala muncul setelah dia divaksinasi. "Kami tahu dari uji klinis vaksin bahwa akan memakan waktu sekitar 10 hingga 14 hari bagi Anda untuk mulai mengembangkan perlindungan dengan vaksin itu," tutur dia.

Saat itu, Matthew juga hanya menerima satu dosis vaksin. Vaksin Pfizer terdiri dari dua vaksin terpisah, yang akan diberikan secara intramuskular dengan jarak tiga minggu.

Dokumen yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menunjukkan satu dosis vaksin Pfizer menghasilkan tingkat kemanjuran rata-rata 88,9 persen untuk mencegah infeksi. Peneliti mencatat bahwa kurangnya data yang tersedia untuk hasil dengan peserta yang hanya menerima satu dosis vaksin tidak dapat mendukung kesimpulan tentang kemanjuran satu dosis vaksin.

Hal itu dikarenakan sebagian besar peserta dalam uji klinis menerima kedua dosis tersebut. Ramers mengatakan bahwa tingkat kemanjuran setelah dosis pertama vaksin kemungkinan besar sekitar 50 persen, dan dosis kedua menghasilkan kemanjuran 95 persen yang lebih kuat melawan virus.

"Anda mendengar praktisi kesehatan sangat optimistis tentang ini, dan menjadi awal untuk pandemi berakhir. Tetapi ini akan berjalan lambat, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan saat kami meluncurkan vaksin," ujar Ramers menambahkan.

REUTERS | THE HILL | US NEWS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

23 jam lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya