Serangan Buaya Lagi, Giliran Nenek dari Jamban yang Jadi Korban

Reporter

Antara

Minggu, 3 Januari 2021 00:39 WIB

Ilustrasi buaya. Sumber: Shutterstock/english.alarabiya.net

TEMPO.CO, Sampit - Serangan buaya kembali terjadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Kasus yang terbaru dialami Bahriah (74 tahun). Sama seperti kasus sebelumnya pada seorang bocah, serangan buaya membuat Bahriah terluka, bahkan lebih parah.

"Selain tangan kiri putus, kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat di RSUD dr Murjani Sampit," kata Zulkifli, cucu Bahriah di Sampit, Sabtu 2 Januari 2020.

Baca juga:
Warga Keroyok Buaya di Seranau, Selamatkan Bocah 10 Tahun

Zulkifli menceritakan, serangan buaya terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu neneknya baru selesai buang air besar di jamban di pinggir sungai. Lokasinya tidak jauh dari Dermaga Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Setelah selesai, Bahriah turun ke tangga yang lebih dalam karena hendak mencuci tangan. Saat itulah, tangan kiri korban digigit buaya yang ukurannya diperkirakan cukup besar. Bahriah berteriak meminta tolong.

Seorang warga yang mendengar teriakan itu, langsung berlari menolong. Saat itu buaya berusaha membawa tubuh Bahriah ke dalam sungai. Sempat terjadi tarik menarik korban dan warga dengan buaya. Untungnya tubuh korban terhalang kayu sehingga tidak sampai jatuh ke air. Namun tarikan buaya menyebabkan tangan kiri Bahriah putus.

Belakangan diketahui kaki kiri Bahriah juga patah. Warga setempat langsung melarikannya ke RSUD dr Murjani Sampit. "Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait lainnya agar tidak terus terulang," ujar Zulkifli.

Sebelumnya, pada Rabu siang, seekor buaya juga menyerang bocah yang sedang bermain di Sungai Hambawang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur. Untungnya nyawa bocah itu berhasil diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya. Akibat kejadian itu, bocah tersebut menderita bekas gigitan biaya pada kedua kakinya.

Kedua lokasi kejadian serangan buaya ini berseberangan sungai dipisahkan Sungai Mentaya. Meningkatnya serangan buaya membuat masyarakat cemas beraktivitas di sungai.

Baca juga:
Lagi Buang Hajat, Warga Tewas Diserang Buaya di Papua

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah menerima informasi terkait kejadian yang terbaru. Dia mengaku sedang berkoordinasi terkait penanganan. "Kami akan segera berusaha menangkap buaya yang menyerang nenek Bahriah tersebut sesegera mungkin," katanya.

Berita terkait

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

3 hari lalu

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menurunkan tim untuk menelusuri pelabuhan batu bara di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga yang diprotes warga.

Baca Selengkapnya

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

18 hari lalu

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

35 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

40 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

42 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

51 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya