Satu Dosis Vaksin Pfizer Tak Mampu Lindungi 240 Warga Israel dari Covid-19

Reporter

Terjemahan

Minggu, 3 Januari 2021 06:45 WIB

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap disuntik vaksin Covid-19 di Sheba Medical Center, Ramat Gan, Israel, 19 Desember 2020. Ia mengatakan ingin menjadi contoh bagi semua orang agar mau divaksinasi virus corona. REUTERS/Amir Cohen/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara sejuta warga Israel yang telah menerima dosis vaksin Covid-19, sebanyak 240 di antaranya ternyata masih bisa terinfeksi virus corona. Mereka dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis lalu atau beberapa hari berselang dari vaksinasi dosis pertama menggunakan vaksin Pfizer.

Ratusan orang yang tetap terinfeksi itu menggarisbawahi kebutuhan setiap peserta vaksinasi untuk tetap menjaga protokol kesehatan, melindungi dirinya, selama beberapa minggu setelah disuntik vaksin Covid-19. Seperti telah dipahami pula, tubuh membutuhkan waktu untuk mengembangkan antibodi yang efektif melawan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.

Baca juga:
Vaksin Covid-19, Israel Sedia Bayar Pfizer Harga Premium

Vaksin Pfizer tidak dibuat dari virus corona itu--jika anda terpikir kasus positif infeksi mungkin dikarenakan vaksinasi yang dilakukan. Vaksin Pfizer menggunakan teknik mRNA alias mengandung kode genetik protein yang akan melatih sistem imun tubuh penerimanya mengenali si virus, dan menciptakan antibodi jika sewaktu-waktu virus itu datang menginfeksi.

Prosesnya pun butuh waktu hingga tubuh mampu mengembangkan sistem imunnya. Menurut data uji klinis, sistem imun tubuh mulai berkembang 8-10 hari setelah suntikan dosis vaksin Pfizer yang pertama--itupun hanya sekitar 50 persen efek perlindungan yang dibangkitkan.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya suntikan dosis yang kedua, selang 21 hari dari yang pertama, menjadi penting. Dosis kedua memperkuat respons imun tubuh melawan virus, melambungkan efektivitas menjadi 95 persen, dan memastikan kekebalan tubuh bertahan lama. Level ini dicapai sekitar seminggu setelah suntikan dosis yang kedua--atau 28 hari setelah suntikan dosis pertama.

Jadi, seseorang yang terinfeksi beberapa hari sebelum vaksinasi, atau di pekan-pekan di mana perlindungan efektif belum terbangun sepenuhnya, masih harus mewaspadai gejala-gejala Covid-19. Bahkan ketika perlindungan tertinggi sudah dicapai sekalipun, masih ada celah lima persen untuk mewaspadai virus bisa tetap menginfeksi.

Selain 240 kasus positif Covid-19, dilaporkan pula ada empat kasus kematian pasca vaksinasi yang sama. Namun tiga di antarany telah dipastikan tidak ada hubungannya dengan suntikan. Kasus keempat yang masih diselidiki Kementerian Kesehatan Israel: seorang pria 88 tahun pemilik masalah kesehatan serius sejak sebelum vaksinasi.

Baca juga:
Perawat di AS Positif Covid-19 Seminggu Setelah Vaksinasi, Ini Kata Ahli

Apa yang terjadi di Israel mengulang kasus Matthew W, seorang perawat dari San Diego, Amerika Serikat. Dia juga dinyatakan positif Covid-19 padahal sudah lebih dari sepekan disuntik vaksin Pfizer.

TIMES OF ISRAEL | REUTERS

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

3 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

12 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

13 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

15 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

18 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

19 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya