Kostum Natal Ini Diduga Bunuh dan Infeksi Staf Rumah Sakit dengan Covid-19

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Selasa, 5 Januari 2021 09:02 WIB

NBC Bay Area memperoleh gambar kostum pohon Natal tiup bertenaga udara, yang dikenakan sebentar oleh seorang karyawan pada hari Natal, diduga menjadi sumber wabah Covid-19 di Kaiser Permanente Medical Center di San Jose. Kredit: NBC Bay Area

TEMPO.CO, Jakarta - Kostum pohon Natal, dengan hidung merah dan senyum lebar, yang dikenakan oleh karyawan Kaiser di ruang gawat darurat California pada hari Natal dimaksudkan untuk menyebarkan keceriaan.

Namun, kostum itu diduga membantu menyebarkan Covid-19, yang menginfeksi lebih dari 40 staf dan membunuh satu orang di Pusat Medis Kaiser Permanente San Jose, sebagaimana dilaporkan SFGate, 4 Januari 2020.

Baca:
4 Fakta Unik Pembuatan Film Mulan, Pakai 2 Ribu Kostum Hingga Pencarian 1 Tahun

Reporter berita NBC Bay Area Marianne Favro membagikan gambar kostum tersebut di Twitter. Gambar itu menunjukkan pohon Natal tersenyum berhidung merah yang digantungi karangan bunga merah dan bola kuning dan bintang di atasnya.

Kostum seperti ini bekerja melalui kipas yang dioperasikan dengan baterai yang menarik udara ke dalamnya dan memberinya bentuk. Kaiser sedang menyelidiki apakah kostum itu, yang dikenakan sebentar oleh staf pada 25 Desember, mungkin telah berkontribusi pada wabah dengan menyebarkan tetesan air di udara.

Advertising
Advertising

“Setiap paparan, jika itu terjadi, akan benar-benar tidak bersalah, dan sangat tidak disengaja, karena individu tersebut tidak memiliki gejala Covid dan hanya berusaha mengangkat semangat orang-orang di sekitar mereka selama masa yang sangat menegangkan,” kata Wakil Presiden Senior Kaiser San Jose Irene Chavez, seraya menambahkan bahwa kostum liburan itu tidak disetujui sebelumnya oleh Kaiser.

Chavez mengatakan 44 anggota staf departemen darurat telah dites positif terkena virus sejak 27 Desember; satu orang telah meninggal.

Kaiser tidak merilis nama karyawan yang meninggal karena komplikasi Covid. "Untuk menghormati privasi pasien dan keluarga, kami tidak memiliki informasi tambahan untuk diberikan," kata Kaiser dalam sebuah pernyataan. "Pikiran dan doa kami bersama mereka yang terkena dampak kehilangan yang mengerikan ini. Kami memberikan dukungan kepada karyawan kami selama masa sulit ini."

Bagian gawat darurat terbuka dan sedang menjalani pembersihan mendalam, kata Chavez. Hampir 40.000 pekerja perawatan kesehatan Kaiser Permanente di California Utara telah menerima vaksinasi Covid-19, katanya.

Dr Bob Wachter, ketua Departemen Kedokteran di UCSF, berbicara tentang insiden tragis di Kaiser di Radio KCBS pada Senin pagi. "Gagasan bahwa mereka ingin membawa sedikit kegembiraan adalah hal yang mulia," kata Wachter. "Ini benar-benar hal yang menyedihkan dan mengerikan. Ini menekankan suatu hal berulang kali: Anda tidak dapat membedakan siapa yang mengidap Covid-19."

Sumber: SFGATE

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya