Efikasi Vaksin Sinovac 'Hanya' 65 Persen, Epidemiolog Beberkan Konsekuensinya

Selasa, 12 Januari 2021 18:46 WIB

Petugas menunjukan contoh vaksin Covid-19 Sinovac dan Bio Farma di pusat produksi, pengemasan, dan distribusi vaksin Covid-19 Bio Farma Bandung, Jawa Barat, 7 Januari 2021. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Tingkat efikasi vaksin Covid-19 ikut berpengaruh terhadap cakupan populasi yang harus diimunisasi oleh pemerintah. Dengan hasil sementara uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia yang efikasinya sekitar 65,3 persen, populasi yang harus diimunisasi berarti berkisar 80-90 persen.

“Harus lebih kerja keras lagi proses vaksinasinya dari pemerintah,” ujar epidemiolog dari Universitas Padjadjaran Budi Sujatmiko saat dihubungi Selasa, 12 Januari 2021.

Baca juga:
Daftar Efikasi Vaksin Covid-19, Sinovac Ungguli AstraZeneca Dosis Normal

Dia menerangkan, efikasi vaksin 65,3 persen itu berarti akan mengurangi jumlah kasus Covid-19 sebanyak 65,3 persen pada kelompok populasi yang diimunisasi. Tapi, dari laman covid19.go.id, pemerintah menargetkan hanya 70 persen penduduk atau sekitar 182 juta orang dapat diimunisasi.

Menurut Budi, angka cakupan 70 persen vaksinasi target pemerintah itu dibuat dengan asumsi angka reproduksi (basic reproduction number) virus atau R0=3. “Artinya dari seorang yang positif bisa menulari 3 orang lainnya,” kata pengajar di Fakultas Kedokteran Unpad itu.

Advertising
Advertising

Adapun efikasi vaksin taksiran awalnya kurang lebih 90 persen. Dengan asumsi-asumsi itulah muncul target 70 persen imunisasi populasi untuk mencapai kekebalan imunitas (herd immunity) Covid-19.

Dengan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang sampai kini cenderung meningkat, kata Budi, angka reproduksinya kemungkinan juga masih tinggi. Karena itu dengan hasil tingkat efikasi 'hanya' 65,3 persen, cakupan populasinya harus ditambah pemerintah.

Pemerintah rencananya akan mulai menggelar imunisasi massal melawan Covid-19 dengan memakai CoronaVac buatan Sinovac dari Cina pada Rabu, 13 Januari 2021. Suntikan pertama rencananya ke lengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga:
Pandemi Covid-19 di Indonesia, 83 Persen Dokter Umum Sudah Burn Out Sedang

Upaya penambahan cakupan populasi diperkirakan juga akan menghadapi tantangan karena hasil survei menyebut 20 persen tenaga kesehatan menolak vaksinasi. Survei itu dilakukan bersama oleh Kementerian Kesehatan, WHO, Unicef, juga Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) pada November 2020. Responden yang terlibat 117.814 orang se-Indonesia.

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Selasa 12 Januari 2021, pukul 19.00 wib, karena kekeliruan mencantumkan angka efikasi.

Berita terkait

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

14 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

15 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

27 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya