Cina Bikin Kereta Maglev Teknologi Sendiri, Kecepatan Diklaim Sampai 620 Km/jam

Reporter

Terjemahan

Minggu, 17 Januari 2021 10:30 WIB

Kereta cepat Maglev HTS. YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lokomotif kereta jenis prototipe pengguna teknologi maglev superkonduksi suhu tinggi (HTS) diperkenalkan kepada publik di Chengdu, Cina, Rabu 13 Januari 2021. Menurut keterangan Universitas Jiaotong Barat Daya, yang ikut merancangnya, Kereta Maglev produksi dalam negeri Cina itu mampu melesat sampai 620 kilometer per jam.

Jalur relnya yang sepanjang 165 meter untuk menguji lokomotif itu juga diluncurkan pada hari yang sama. Saat seremoni, lokomotif sepanjang 21 meter dengan dominasi warna silver -hitam itu terlihat melayang dan bergerak perlahan sepanjang jalurnya itu. Para ahli langsung memuji pengembangan penting dari teknologi HTS yang dibawa dari laboratorium di Cina.

"Meski secara teori terdengar sangat menarik, setiap orang selama ini hanya melihatnya (teknologi HTS maglev) hanya sebagai mainan di laboratorium. Tidak ada yang mencobanya secara langsung," kata Deng Zigang, wakil direktur pusat riset transportasi supercepat maglev dalam kompartemen tekanan rendah di Universitas Jiaotong.

Cina telah menjadi salah satu pemain besar dalam industri konstruksi jalur kereta cepat di dunia. Per akhir 2020, negara ini telah mengoperasikan jaringan kereta cepatnya sepanjang 7.900 kilometer. Menurut operator rel Cina, itu adalah yang terpanjang di dunia saat ini.

Kereta teknologi maglev, melayang di atas jalurnya dan digerakkan oleh magnet yang sangat bertenaga untuk menghindari friksi atau gesekan antara roda dan rel, didesain untuk memecahkan masalah hambatan kecepatan pada kereta-kereta kecepatan tinggi.

Advertising
Advertising

Di Cina, kereta maglev komersil pertama beroperasi di Shanghai pada 2003. Teknologi suspensi elektromagnetik buatan Jerman tertanam pada jalurnya yang sepanjang 30 kilometer antara pusat kota hingga Bandara Pudong.

Jaringan kereta maglev kecepatan rendah-sedang pertama di Cina yang beroperasi sepenuhnya dengan dukungan teknologi sejenis buatan dalam negeri beroperasi di Changsa, Provinsi Hunan, pada 2016. Keretanya bisa melaju sampai 100 kilometer per jam.

Kereta peluru Shanghai Maglev, juga dikenal sebagai Shanghai Transrapid.[J. Patrick Fischer/Railway Technology]

Kini, pengembangan proyek HTS yang mempu mendukung kecepatan kereta sampai 620 kilometer per jam, dikerjakan bareng Universitas Jiaotong, China Railway Group Limited dan CRRC Corporation Limited setelah menerima kucuran investasi 60 juta Yuan atau lebih dari Rp 130 miliar.

Dibandingkan teknologi maglev lainnya, HTS disebutkan lebih cocok untuk konsep tarnsportasi supercepat dalam ruang vakum di masa depan, di mana kereta bisa menembus kecepatan 1.000 kilometer per jam. "Teknologi HTS bisa membuat kereta melayang tanpa listrik, dan dia bisa digerakkan hanya dengan satu tangan," kata Deng.

Di lokasi peresmian, seorang jurnalis merasakan bagaimana bisa membuat lokomotif seberat 12 ton itu terangkat lalu bergerak melayang hanya dengan satu jarinya. Wu Zili, insinyur senior di Universitas Jiaotong mengatakan, biaya untuk teknologi jalur kereta maglev teknologi HTS memang sedikit lebih tinggi, namun diharapkan bisa menjadi setara ketika sudah terjadi produksi massal komponen-komponen utamanya.

XINHUA

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

12 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya