Data Ribuan Mahasiswa Bocor? Undip Sebut Server Diserang dari Luar Negeri

Reporter

Antara

Rabu, 20 Januari 2021 06:48 WIB

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Semarang - Universitas Diponegoro Semarang atau Undip mengungkap adanya upaya meretas server milik perguruan tinggi negeri itu dari luar negeri. Secara spesifik upaya itu disebutkan datang dari Belanda, Cina, Hong Kong, serta Meksiko.

Upaya pembobolan diketahui sebelum merebak dugaan bocornya data 125 ribu mahasiswa kampus itu di dunia maya sehingga rawan diperjualbelikan. Siaran pers yang disusun oleh tim eksternal yang digandeng Undip untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut mengungkap kronologis itu, Selasa 19 Januari 2021.

Adapun server yang diserang yakni laman pak.undip.ac.id yang semula dipakai untuk penilaian angka kredit. Server yang diperbarui terakhir pada 16 April 2018 itu memang berisi data mahasiswa Undip namun diklaim tak lagi menjadi bagian dari sistem informasi yang berjalan saat ini.

Pelaksana tugas Wakil Rektor 3 Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip, Dwi Cahyo Utomo, dalam konferensi pers yang digelar secara daring menyebutkan, dari sekitar 125 ribu data mahasiswa yang bocor ternyata sekitar 73 ribu yang diduga milik Undip. "Dari jumlah itu kemudian dicocokkan dengan 10 field, ternyata tidak ada yang identik," katanya

Kemudian, kata dia, ketika diperkecil dengan 5 field diperoleh hasil ada sekitar 5 ribu data yang harus didalami. "Kami cari berdasarkan identitas dasar, seperti nama, NIM, alamat, nomor ponsel, ternyata ada sekitar 5 ribu yang harus didalami," katanya.

Sebelumnya, akun Twitter @fannyhasbi mengunggah status tentang dugaan kebocoran data 125 ribu mahasiswa dan alumnus Undip Semarang. Data tersebut antara lain berisi nama, alamat, jalur masuk, alamat surat elektronik, password, IPK, riwayat sekolah, beasiswa dan beberapa data penting lainnya.

"Breached! Lebih dari 125 ribu data mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) bocor," tulis akun tersebut pada Selasa 5 Januari 2021.

Saat itu Dwi mempertanyakan informasi data 125 ribu itu berasal dari periode 2010-2017. Menurutnya, jumlah terbanyak mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya adalah 10 ribu orang. Untuk tujuh tahun, kata dia, maksimal jumlahnya adalah 70 ribu.

Baca juga:
Data 125 Ribu Mahasiswanya Bocor? Begini Reaksi Undip

Advertising
Advertising

Sambil memastikan kalau sistem internal Undip aman, Dwi meminta tak perlu ada kecemasan berlebihan. Alasannya, sistem akan secara otomatis meminta penggantian password apabila terjadi potensi gangguan. Ketiadaan permintaan itu saat ini menunjukkan alpanya pula potensi gangguan.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

17 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

18 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya