Balok Kayu dan Hujan 107 mm Disebut Penyebab Banjir Bandang Gunung Mas

Reporter

Antara

Rabu, 20 Januari 2021 08:58 WIB

Warga melihat kondisi jalan pasca banjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Januari 2021. Dalam sejumlah video yang beredar luas, nampak banjir bandang membawa material air bercampur lumpur dan ranting pohon mengalir deras di kawasan agrowisata itu. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Cisarua - Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menyebut banjir bandang, Selasa 19 Januari 2021, karena aliran sungai terbendung di sebuah air terjun oleh balok kayu. Bendung lalu jebol setelah intensitas hujan beberapa hari di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu terbilang tinggi.

BMKG, kata Iwan, mencatat curah hujan di wilayah Gunung Mas pada Selasa pagi berstatus sangat lebat dengan curah hujan 107,5 mm per hari. "Karena intensitas air (hujan) yang cukup tinggi, dan ada balok yang menahan air, jadinya air bah (banjir bandang)," katanya saat meninjau lokasi banjir, Selasa 19 Januari 2021.

Iwan menepis faktor penebangan liar di kawasan yang bestatus hutan lindung tersebut sebagai penyebab banjir bandang. "Kalau lihat dari wilayah di sini, sangat steril dari penebangan liar atau bangunan tidak ada," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bogor kini meminta Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mengkaji potensi pergeseran tanah atau tanah bergerak di Kompleks Gunung Mas di kawasan Puncak, Cisarua, usai banjir bandang itu. Sementara menunggu kajian itu, warga setempat diminta pula untuk sementara waktu mengungsi.

Menurutnya, jika BIG menyatakan bahwa kawasan tersebut berpotensi tinggi terjadinya pergeseran tanah, Pemkab Bogor akan memunculkan opsi relokasi. "Area ini cukup berbahaya karena daerahnya turunan," kata Iwan menambahkan.

Advertising
Advertising

Iwan menyebutkan melarang para korban banjir bandang pulang karena mencemaskan akan terjadi banjir bandang susulan, selain juga soal ancaman tanah bergerak pasca banjir. Warga terpaksa dimintanya mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman untuk sementara waktu.

Baca juga:
Anak Gunung Sunda, Akankah Gunung Manglayang Meletus?

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sebanyak 134 keluarga (KK) dengan 474 jiwa harus mengungsi. Banjir bandang yang terjadi akibat meluapnya aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati perkebunan teh PTPN VIII itu merusak beberapa rumah warga dan menutup beberapa akses jalan.

Berita terkait

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

4 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

7 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

7 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

9 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya