Badan Geologi: Aktivitas Gunung Merapi Stabil Tinggi

Rabu, 20 Januari 2021 20:08 WIB

Guguran lava di puncak Gunung Merapi terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad, 17 Januari 2021. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan Gunung Merapi dalam pantauan ketat.

Baca:
Dalam Sepekan, Volume Kubah Lava Gunung Merapi Berlipat Jadi 85 Ribu Meter Kubik

“Kalau di Merapi, laporan terakhir itu tinggi, aktivitasnya tinggi, baik gempanya maupun data-data lainnya, tinggi stabil. Mudah-mudahan setelah mengeluarkan guguran lava dan hembusan awan panas, ini harapannya menurun aktivitasnya sehingga lebih mudah penanganannya,” kata dia, dalam konferensi pers daring, Rabu, 20 Januari 2021.

Eko mengatakan perkembangan aktivitas Gunung Merapi belum bisa disimpulkan. “Kami mengamati terus secara ketat selama 24 jam, apa yang dialami kami ikuti terus dari jam ke jam. Apakah potensinya nanti akan lebih meningkat atau turun, memang sejauh ini belum bisa diprediksi,” kata dia.

Eko mengatakan, aktivitas Gunung Merapi relatif tinggi dengan menghasilkan letusan dan guguran awan panas. “Kejadiannya mulai dari awal tahun ini. Sudah ada erupsi efusi tanggal 4 dan 7 Januari, tanggal 14 dan 16 Januari ada awan panas guguran di sana, dan meluncur jaraknya makin jauh, sekitar 1 kilometer ke arah barat daya,” kata dia.

Guguran awan panas masih terjadi pada 17 Januari 2021 dengan jarak luncuran 500 meter. Guguran awan panas juga terjadi esoknya. “Dan 18 Januari kemarin, Senin kemarin ada awan panas meluncur di pagi hari sekitar 1.000 meter, juga ada (letusan) eksplosif tekanan tinggi dengan kolom (abu) 50 meter ke arah barat daya,” kata Eko.

Advertising
Advertising

Lembaganya terus berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi kondisi terburuk dari aktivitas Gunung Merapi.

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak," kata Eko.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan data aktivitas Gunung Merapi menunjukkan penurunan. “Data untuk kegempaannya, internal, dalam artisan vulkanik dangkal ini menurun, dan deformasi saat ini sudah flat, sudah tidak ada deformasi lagi. Namun demikian yang perlu kita perhatikan saat ini adalah gempa gugurannya,” kata dia, Rabu, 20 Januari 2021.

Hanik mengatakan, indikator gempa guguran itu terus dipantau. “Sekarang mulai gempa guguran terus meningkat, dan juga awan panas, dan juga guguran lava pijar. Ini yang terus menjadi indikator atau perkembangan yang terus kita pantau,” kata dia.

Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga (Level 3) sejak 5 November 2020 dengan ancaman letusan bersifat eksplosif dengan potensi bahaya dipatok dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung tersebut. Mulai 4 Januari 2021 terjadi erupsi bersifat efusif dengan ditandai api diam dan guguran lava pijar.

Bersamaan dengan letusan efusif tersebut, aktivitas internal Gunung Merapi relatif menurun, tapi masih menyimpan potensi bahaya luncuran awan panas dan guguran lava sejauh 5 kilometer barat daya, dan potensi eksplosif dengan material lontaran maksimal sejauh 3 kilometer.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

8 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

8 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

1 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

1 hari lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

2 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

4 hari lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

4 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

Batu-batuan material erupsi Gunung Ruang mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya.

Baca Selengkapnya