Dugaan Drone Cina Menyusup di Laut Indonesia, Ini Jawab Menristek

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 30 Januari 2021 08:00 WIB

Sea Glider yang ditampilkan saat konferensi pers di Pushidros TNI AL, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir Desember lalu bangsa Indonesia dikejutkan oleh temuan benda mirip drone bawah laut Sea Wing milik Cina di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kemiripan berdasarkan dimensi, warna, propeller, lubang pada ujung depan, sayap, serta antena di bagian ekor.

Meski begitu TNI yang menyita temuan tersebut dari nelayan setempat mengaku tak mendapati jejak identitas pemilik benda tersebut. Hasil pemeriksaan TNI menyebutkan benda sebatas sea glider untuk riset bawah laut.

TNI tak mengkonfirmasi kecurigaan adanya niat buruk dari Pemerintah Cina atas wilayah perairan Indonesia lewat benda sepanjang 2,25 meter yang diduga unmanned underwater vehicle (UUV) itu. Termasuk kegunaan benda itu untuk domain militer.

Baca juga:
Bibit Vaksin Merah Putih Siap Maret, Simak 6 Target Inovasi Kemenristek 2021

"Tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Tidak ada tulisan apa pun di sini, dari awalnya demikian," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL di Jakarta Utara, 4 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Ditanyakan mengenai dugaan penyusupan oleh drone bawah laut milik Cina itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menjawab bahwa Indonesia melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki armada Kapal Riset Baruna Jaya. Kapal disebutnya terus melakukan riset bawah laut, termasuk mendeteksi barang-barang atau obyek yang ada di dasar laut.

"Perlu dikembangkan submarine (kapal selam) kecil untuk mencari atau mendeteksi obyek bawah laut dan terus meningkatkan teknologi sensor di bawah laut," kata Menristek Bambang, Kamis 28 Januari 2021. Saat itu dia baru saja memimpin Rakornas Kemenristek/BRIN dan memaparkan target inovasi nasional 2021.

Bersama Bambang dalam rakornas itu, antara lain, Kepala BPPT Hammam Riza yang membenarkan bahwa drone merupakan bagian dari kajian lembaga yang dipimpinnya. Fokus yang diberikan BPPT masih sebatas kepada drone di udara (terbang) tapi itu tak membatalkannya menjawab permintaan dari TNI terkait temuan dugaan drone bawah laut dari Cina yang disebut sebatas sea glider tersebut.

"Bersama-sama Pushidrosal (Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL) kami juga sudah diminta untuk memberikan kajian cepat terhadap itu," kata Hammam.

Sebelumnya, berita drone bawah laut, yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan, membuat heboh. Terlebih, ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020.

Sebuah akun open source intelijen yang terkait keamanan dan pertahanan nasional, @Jatosint, yang memaparkan kemiripan temuan itu dengan unmanned underwater vehicle asal Cina. "Sangat mirip dengan UUV Cina, Sea Wing, yang, jika benar, memunculkan banyak pertanyaan terutama bagaimana dia bisa sampai begitu dalam di wilayah kita," cuitnya pada 29 Desember 2020.

Belum pernah ada pernyataan dari Cina yang dipublikasikan perihal temuan ini, dan dugaan wahana miliknya tersebut. Tapi, sejumlah kalangan menyebutkan kalau data dari UUV amat berharga, termasuk untuk kebutuhan militer angkatan laut.

Media resmi Cina, Xinhua, pernah mengungkap kemampuan lain dari Haiyi, nama lokal dari Sea Wing. Selain lebih efisien, lebih tahan lama, dan lebih sedikit menggunakan energi daripada yang sudah ada sebelumnya, wahana yang dipublikasikan bercat kuning ini bisa mengirim data langsung dari bawah air--sebuah fitur yang bahkan belum dikuasai di Amerika.

Sea Wing unmanned underwater vehicle dari cina. Twitter.com

Yu Jiancheng, ketua tim ilmuwan dari ekspedisi Sea Wing mengatakan kalau data yang dikirim ke laboratorium di darat bersifat real-time. Kuncinya, ada di bagian antena di ekor. Jika itu benar, Yin Jingwei, ahli teknik akustik bawah air di Universitas Teknik Harbin berkomentar, "jelas sebuah terobosan."

Joko Purwono, perekayasa utama bidang pertahanan keamanan di BPPT, juga pernah menjelaskan belum ada drone bawah laut yang bisa berkomunikasi real-time dari bawah air. UUV, kata dia, harus menyembul ke permukaan untuk komunikasi point to point atau kontak via satelit.

Baca juga:
Lagi, Benda Asing di Laut Diduga Milik Cina Ditemukan Nelayan

"Masalah komunikasi ini, selain juga stabilitas wahana dalam air, menjadi tantangan terbesar dalam produksi drone bawah laut selama ini," kata kepala insinyur di Program PUNA MALE (Pesawat Udara Nir Awak Medium Altitude Long Endurance) ini.

Berita terkait

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

46 menit lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

51 menit lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

2 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

14 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

20 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

20 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

1 hari lalu

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah belakangan viral di media sosial sebagai perwira tinggi bintang satu termuda. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya