Covid-19: Virus dari Afsel Menyebar, Varian dari Inggris jadi Lebih Kuat

Reporter

Terjemahan

Rabu, 3 Februari 2021 16:50 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona Covid-19 semakin mencemaskan begitu mereka bermutasi. Yang terbaru adalah varian virus corona B.1.1.7, yang pertama terdeteksi di Inggris dan diketahui lebih infektif, telah mendapatkan sebuah mutasi baru (mutasi E484K).

Mutasi yang dimaksud adalah yang sama yang sudah lebih dulu tampak pada SARS-CoV-2 varian B.1.351 dari Afrika Selatan. Varian ini, di laboratorium, terbukti mampu menghindar dari sebagian pertahanan imun tubuh.

Baca juga:
Berita Terkini Covid-19 Dunia: Inggris Geser Rusia, Virus Bermutasi Lagi

Yang terbaru ditemukan dan diumumkan di Inggris pada 1 Februari lalu adalah 11 sampel varian virus corona B.1.1.7 dengan fitur E484K. Ravindra Gupta dari University of Cambridge dan koleganya telah mengkonfirmasi kalau kesebelasnya menjadi memiliki kemampuan lebih baik dalam menggocek pertahanan imun tubuh.

Dalam kata lain, virus tidak hanya mampu menyebar lebih cepat tapi juga lebih 'kuat'. "Jika ini tidak dihentikan, virus ini bisa mengalahkan varian saudara tuanya B.1.1.7 yang sudah lebih dulu menyebar ke banyak negara di dunia," kata Gupta.

Advertising
Advertising

Pemerintah Inggris juga mengumumkan kalau ke-11 kasus B.1.351 plus E484K yang sudah ditemukan itu tidak berelasi dengan riwayat perjalanan ke luar negeri. Artinya, penularan terjadi dalam masyarakat lokal--bukan kasus impor.

Pemerintah Inggris telah langsung melacak kemungkinan lebih banyak kasus yang sama di delapan kawasan untuk menemukan dan menghapus penyebaran varian mutasi berbahaya itu.

Sebelumnya, otoritas di Inggris telah mengidentifikasi sebanyak 105 kasus positif Covid-19 dengan sampel virus B.1.351, tapi seluruhnya terkait riwayat perjalanan. Dikhawatirkan 11 kasus yang terbaru hanyalah puncak dari gunung es di laut, di Inggris maupun dunia.

Selain ke Inggris, varian virus corona B.1.351 diketahui telah menyebar dari Afrika Selatan ke sejumlah negara lainnya di dunia seperti Amerika Serikat. Kasusnya juga muncul di beberapa negara di Eropa, di Israel dan di banyak negara di sub-Sahara Afrika.

Di Amerika Serikat, otoritas di South Carolina pada 28 Januari lalu melaporkan temuanya pada dua orang yang tidak saling terkoneksi satu sama lain. Keduanya juga telah dipastikan tak memiliki riwayat bepergian ke Afrika Selatan.

Penyebaran lokal juga telah dilaporkan di Belgia, Austria dan Israel, dan di beberapa negara di Afrika termasuk Zambia, Mozambik, Botswana dan Tanzania. Sedang kasus terdeteksi di Australia, Selandia Baru, Cina dan Jepang dilaporkan terkait riwayat perjalanan alias kasus impor.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Covid-19 Drop Lawan Varian Virus dari Afrika Selatan

Belum jelas benar apakah B.1.351 memiliki kemampuan menginfeksi dan menyebar lebih cepat. Tapi yang sudah diketahui adalah adanya mutasi E484K yang membuat varian ini bisa meliuk dari beberapa antibodi yang terbentuk alami oleh infeksi varian virus corona yang lain ataupun dari vaksin.

Kecemasan besarnya adalah kalau varian virus corona itu berevolusi lebih jauh dan mampu sepenuhnya mengelabui sistem imun tubuh, melemahkan upaya vaksinasi.

Dengan banyak negara yang tidak banyak atau bahkan tidak sama sekali mengerjakan sekuensing, kemungkinan varian B.1.351 telah menular lebih luas daripada kasus-kasusnya yang sudah muncul. Björn Meyer dari Pasteur Institute, Prancis, mencontohkan kasus di Cologne, Jerman.

"Saat dilakukan sekuensing sampel virus besar-besaran didapati lima persen kasus infeksi Covid-19 di kota itu berasal dari varian B.1.351," katanya.

Baca juga:
3 Varian Virus Covid-19 Jenis Baru yang Bikin Pusing Ilmuwan Dunia

Ada pula kecemasan mengenai varian virus corona P.1 yang ditemukan di Brasil. Varian ini memiliki mutasi yang sama dengan B.1.351, termasuk mutasi E484K. Sejauh ini, belum ditemukan penularan lokal Covid-19 dari varian virus corona P.1 yang sudah dilaporkan di luar Amerika Selatan.

NEWSCIENTIST

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

16 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya