Mayoritas Vaksin Covid-19 Dijatah 10 Negara, 2,5 Miliar Orang Tak Kebagian

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 7 Februari 2021 07:08 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 5 Februari 2021, meminta para produsen vaksin Covid-19 untuk meningkatkan produksi secara signifikan dan mendesak negara-negara untuk membagikan dosis vaksin Covid-19 setelah mereka selesai memvaksinasi kelompok penduduk prioritas mereka.

Baca:
Inggris Uji Coba Gabung Vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca dalam 2 Suntikan

Mengingatkan kembali dampak negatif dari ketidaksetaraan akses terhadap vaksin Covid-19 di seluruh dunia dalam sebuah jumpa pers, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa meskipun secara global jumlah dosis vaksin yang diberikan sudah melebihi jumlah kasus penularan yang dilaporkan, namun lebih dari tiga perempat vaksin tersebut diberikan hanya pada sepuluh negara yang memiliki total kontribusi hampir 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global. Sementara, 2,5 miliar orang di hampir 130 negara belum mendapatkan satu dosis pun.

"Semua pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi rakyatnya," kata Tedros. "Tetapi, begitu negara-negara yang memiliki vaksin telah memvaksinasi tenaga kesehatan dan kaum lansia mereka, cara terbaik untuk melindungi penduduk mereka lainnya adalah dengan membagikan vaksin tersebut sehingga negara lain dapat melakukan hal yang sama," lanjutnya.

"Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memvaksinasi kelompok paling berisiko di seluruh dunia, semakin banyak kesempatan yang kita berikan kepada virus itu untuk bermutasi dan kebal terhadap vaksin," ujarnya memperingatkan. "Kalau kita tidak menekan virus itu di seluruh dunia, kita bisa kembali ke titik awal."

Kepala WHO tersebut juga mendesak para produsen vaksin untuk meningkatkan produksi, meminta mereka untuk mengeluarkan izin noneksklusif guna memungkinkan produsen lain memproduksi vaksin mereka, seperti yang mereka lakukan di masa lalu untuk memperluas akses terhadap pengobatan HIV (human immunodeficiency virus) dan hepatitis C.

Advertising
Advertising

"Memperluas produksi secara global juga akan membuat negara-negara miskin tidak terlalu bergantung pada sumbangan dari negara kaya," kata Tedros. "Ini masa yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kami menghargai para produsen yang telah berjanji untuk, misalnya, menjual vaksin mereka tanpa mementingkan profit."

Dia mendorong para produsen vaksin dunia untuk membagikan dokumen mereka kepada WHO secara lebih cepat dan lebih lengkap sehingga WHO dapat meninjaunya untuk pendaftaran penggunaan darurat.

Saat dunia sedang berjuang untuk mengendalikan pandemi, vaksinasi dilakukan di beberapa negara dengan vaksin-vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan izin.

Sementara itu, sebanyak 238 kandidat vaksin Covid-19, dengan 63 di antaranya dalam tahap uji klinis, masih dikembangkan di sejumlah negara di dunia, termasuk Jerman, Cina, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, menurut informasi yang dirilis oleh WHO pada 2 Februari.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

11 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya