BPOM Tidak Sebut Angka Efikasi Vaksin Sinovac untuk Lansia

Senin, 8 Februari 2021 07:15 WIB

Tenaga kesehatan mendapatkan pemeriksaan riwayat kesehatan sebelum menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama saat vaksinasi massal di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta, Ahad, 7 Februari 2021. Vaksinasi COVID-19 tahap pertama hingga Sabtu, 6 Februari 2021 baru menjaring 777.096 nakes atau 49,66 persen dari target. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan penggunaan CoronaVac untuk imunisasi Covid-19 bagi kalangan orang lanjut usia (lansia) secara daring, Ahad, 7 Februari 2021.

Baca:
BPOM Perpanjang Pengawasan Efek Vaksin Covid-19 Sinovac 3 Bulan Lagi

Dasar izin penggunaan darurat di Indonesia berdasarkan hasil uji klinis vaksin di Brasil. Namun, angka efikasi atau khasiat vaksin untuk kalangan lansia itu luput disebutkan.

Menurut Penny, izin pemakaian CoronaVac buatan Sinovac dari Cina itu untuk kalangan lansia dikeluarkan BPOM pada 5 Februari 2021. Pembahasan izin itu dilakukan BPOM bersama Komisi Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan kalangan dokter spesialis alergi, imunologi, dan geriatrik untuk jaminan keamanannya.

Badan POM, kata Penny, selama ini terus memantau untuk mendapatkan data hasil uji klinis CoronaVac itu bagi lansia di Brasil, termasuk hasil uji klinis fase 1 dan 2 di Cina. “Akhir Januari fase kedua di Cina dan Brasil telah mencapai jumlah subyek yang cukup memadai dan diserahkan ke Badan POM,” katanya. Berdasarkan data uji klinis itu, keamanan dan khasiat vaksin dinilai baik dan cukup.

Hasil uji klinik CoronaVac untuk lansia pada fase 1 dan 2 di Cina melibatkan 400 orang. Hasilnya imunisasi dengan dua dosis berjarak 28 hari menghasilkan imunogenisitas atau peningkatan antibodi setelah 28 hari pemberian vaksin kedua mencapai 97,96 persen. “Setelah 28 hari itu antibodi masih tinggi,” kata Penny. Keamanan vaksin disebutkan dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan.

Advertising
Advertising

Adapun uji klinis fase 3 di Brasil melibatkan 600 orang lansia berusia 59 hingga 70 tahun. “Pemberian vaksinnya untuk usia 60 tahun ke atas aman dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan,” katanya. Efek samping bagi lansia diklaim ringan seperti nyeri di tempat suntikan, mual, demam, bengkak kemerahan pada kulit, atau sakit kepala, dialami oleh 1,1 persen lansia uji klinis.

Namun ada yang luput dijelaskan BPOM soal berapa tingkat efikasi atau keampuhan CoronaVac bagi kalangan lansia dari hasil uji klinis di Brasil. Manajer tim uji klinis vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana, mengatakan relawan uji klinis vaksin itu untuk lansia berjumlah terbatas. “Tidak cukup untuk mencapai jumlah minimal, untuk menghitung efikasi kan (perlu) puluhan ribu relawan,” ujarnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

1 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

7 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

12 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

13 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya