Top 3 Tekno Berita Kemarin: Jalan Tol Cipali Retak lalu Ambles, Apa Sebabnya?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 Februari 2021 06:03 WIB

Petugas memeriksa kondisi jalan tol yang ambles di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 9 Februari 2021. Retakan terjadi pada badan jalan sepanjang 20 meter dengan kedalaman satu meter pada jalur arah Jakarta. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 9 Februari 2021, diantaranya berisi berita mengenai jalan Tol Cipali yang ambles di kilometer 144 arah Jakarta. Ahli dan peneliti longsor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari mengatakan, ada tiga faktor yang bisa membuat ruas jalan berbayar itu ambrol.

Berita lainnya adalah penjelasan efek vaksin Covid-19 untuk lansia dari tim riset uji klinis vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Penjelasan bahwa pasti ada 2 dari setiap 1.000.000 penerima suntikan vaksin yang pingsan tersebut memuncaki Top 3 Tekno Kemarin.

Baca juga:
Begini PVMBG Membaca Retakan di Jalan Tol Cipali yang Ambles

Satu berita tersisa adalah tentang catatan BMKG tentang gempa sepanjang akhir pekan lalu hingga Senin. Di antara hiruk pikuk bencana banjir yang sedang terjadi di banyak wilayah di Tanah Air, beberapa gempa bisa dirasakan mengguncang lemah.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 9 Februari 2021, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Efek Vaksin Covid-19 untuk Lansia, 2 dari 1.000.000 Mungkin Pingsan

Tim riset uji klinis vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yakin vaksin Covid-19 untuk kalangan orang lanjut usia (lansia) aman dipakai. Selain itu imunogenisitas atau pembentukan antibodi dinilai tinggi. ”Jangan takut sama vaksinnya tapi penyakitnya,” kata ketua tim riset Kusnandi Rusmil, Senin, 8 Februari 2021.

Tim riset Unpad memang tidak menyasar kalangan lansia dalam uji klinis CoronaVac, vaksin buatan Sinovac Biotech, Cina, yang masih berjalan di Kota Bandung hingga kini. Penelitian uji klinis fase tiga atau tahap hanya untuk kalangan usia 18 hingga 59 tahun.

Adapun uji klinis tahap tiga vaksin untuk lansia itu hanya digelar Sinovac di Brasil. Sedang di Cina termasuk dalam uji tahap awalnya. “Enggak apa-apa, kan uji klinis di luar sudah ada, tinggal ambil. Kalau WHO sudah keluarkan izin, di seluruh dunia bisa keluarkan juga,” ujarnya.

2. Gempa Menggoyang Lemah Kala Banjir Menerjang, Simak Catatan BMKG

Gempa tak berhenti menggoyang-goyang wilayah Indonesia kala banjir sedang menerjang banyak wilayah, terutama di Pulau Jawa, sepanjang akhir pekan hingga Senin kemarin, 6-8 Februari 2021. Berikut ini catatan gempa yang bisa dirasakan sepanjang hari-hari itu dikutip dari laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG.

Gempa pertama terjadi di Pacitan, Jawa Timur, pada pukul 08.12 WIB. Lindu berkekuatan 4,7 dalam skala Magnitudo itu dirasakan lemah, skala II MMI atau hanya dirasakan beberapa orang. Menurut BMKG, pusat gempa ini berada di laut, 125 kilometer tenggara Pacitan, dari kedalaman 10 kilometer.

Gempa kedua dan ketiga terjadi malam, masing-masing di Sumba Timur, NTT, dan Mamuju, Sulawesi Barat. Gempa di Sumba Timur terukur berkekuatan 4,6 M dengan sumbernya di darat, 10 kilometer Lewa, Sumba Timur. Gempa dari kedalaman 63 kilometer ini bisa dirasakan pada skala III MMI atau terasa nyata di dalam rumah di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur.

3. Jalan Tol Cipali Ambles, Peneliti LIPI Ungkap 3 Potensi Penyebab

Ruas jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) retak dan ambles di sepanjang kilometer 122+400 arah Jakarta sehingga ditutup mulai pukul 01.00 WIB, Selasa 9 Februari 2021. Ahli dan peneliti longsor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari mengatakan, ada tiga faktor yang bisa membuat ruas jalan berbayar itu ambrol.

Jalur arah Jakarta Tol Cipali KM 122 amblas. ANTARA/HO-PJR Cipali

“Badan jalan tersebut berupa timbunan,” katanya menyebut faktor yang pertama, Selasa 9 Februari 2021.

Baca juga:
Peta Banjir Jawa Barat dan Dampaknya, Ada yang Sampai 5 Meter

Faktor tersebut terkait keberadaan lapisan batuan lapuk yang mudah melunak di bawah timbunan badan jalan. “Akibat infiltrasi air hujan atau aliran air dari permukaan lereng badan jalan,” ujar staf di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung itu.

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

3 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

15 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

17 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

20 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya