Pusat Minta Puskesmas Perluas Swab Antigen, Yogyakarta Tagih SDM

Rabu, 10 Februari 2021 19:48 WIB

Ilustrasi Rapid Test Antigen / Swab Test Antigen. REUTERS/Amit Dave

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Kesehatan berencana menyediakan swab antigen di tingkat puskesmas agar dapat mempercepat diagnosa seseorang terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak.

Baca:
Spesifikasi Rapid Test Antigen CePAD Buatan Unpad dan Harganya

Merespons hal itu, sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta pun menyatakan bersiap dan mendesak agar kebijakan itu juga dibarengi penyediaan kebutuhan yang diperlukan daerah untuk merealisasikan rencana program itu.

“Kalau puskesmas kami sebetulnya sudah biasa melakukan pemeriksaan swab untuk tracing itu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo kepada Tempo, Rabu, 10 Februari 2021.

Hanya saja, ujar Joko, jika puskesmas diwajibkan harus swab sedikitnya 30 orang kontak erat, ketika menemukan satu kasus positif seperti yang ditargetkan Kementerian Kesehatan, tentu perlu persiapan ekstra.

“Kami berharap tenaga untuk contact tracer yang dijanjikan Satgas Covid-19 pusat juga bisa segera direalisasikan, selain bahan rapid kit antigennya tentu saja,” kata Joko.

Advertising
Advertising

Joko menyatakan pemerintah Kabupaten Sleman saat ini belum mendapatkan bantuan swab antigen dari pihak Kementerian Kesehatan. Pihaknya baru menerima rapid diagnostic test (RDT) kit antigen dari pihak BNPB/Satgas Covid-19 sebanyak 2.500 kit dan sebanyak 5.000 kit untuk pengungsi Gunung Merapi.

“Kalau kit antigen dari Kementerian Kesehatan seperti yang sudah di-publish itu sampai saat ini belum kami terima,” ujarnya.

Joko mengatakan untuk tracing dengan swab antigen kebutuhan pokok yang diperlukan adalah bahan rapid test kit dan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga yang menangani.

Secara umum tidak perlu laboratorium tambahan pemeriksa PCR. Namun selama ini hambatan Sleman untuk tracing lebih luas, kata Joko, memang pada kapasitas laboratorium yang terbatas.

Joko mengingatkan, jika hasil swab antigen positif itu masih diwajibkan lanjut ke tingkat swab PCR yang butuh laboratorium, maka ia memperkirakan impian tracing yang bisa lebih diperluas itu pasti terhambat lagi.

Joko tak menjawab pasti saat ditanya apakah Yogyakarta butuh laboratorium tambahan untuk mendukung program tracing dengan antigen di puskesmas, mengingat antrean spesimen yang akan dites akan lebih panjang jika kebijakan swab antigen di puskesmas itu bersamaan dengan masa PPKM mikro mulai dijalankan.

“Kami dari kabupaten sudah bersurat ke Dinas Kesehatan Yogyakarta soal itu, mungkin lebih tepat ditanyakan ke DIY,” ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DIY Berty Murtiningsih kepada Tempo menuturkan terkait rencana percepatan dan perluasan tracing di tingkat puskesmas dengan swab antigen itu baru mulai disosialisasikan pada Rabu ini ke pemerintah kabupaten/kota se-DIY.

Sedangkan soal kemungkinan keperluan tambahan laboratorium untuk memeriksa spesimen, Berty mengatakan masih menunggu petunjuk teknis Kementerian Kesehatan. “Yang namanya swab antigen kan tidak diperiksa di laboratorium, namanya juga rapid test atau test cepat,” ujar Berty yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY itu.

Berty belum menjawab tegas apakah Yogyakarta akan membutuhkan laboratorium tambahan untuk percepatan itu. “Tolong bisa dibedakan antara test laboratorium dan rapid test, kalau antigen ini kan rapid test dan selama ini di DIY bila antigennya positif juga di PCR (di laboratorium),” ujarnya.

Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta Irene saat dikonfirmasi Tempo enggan menjelaskan rinci soal prediksi dan kalkulasi kebutuhan tambahan laboratorium itu dengan program swab antigen di puskesmas. “Kalau soal tambahan laboratorium bagusnya ditanyakan langsung ke Dinkes DIY yang lebih tahu,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

3 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

7 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

8 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

9 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

1 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

1 hari lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya