Uji Vaksin Anhui Butuh 4.000 Relawan di Jakarta dan Bandung
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Kamis, 18 Februari 2021 12:23 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Tim riset dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) akan menggelar uji klinis calon vaksin Anhui fase tiga atau tahap akhir mulai awal Maret 2021.
Baca:
Calon Vaksin Covid-19 Anhui dari Cina Akan Uji Klinis di Indonesia
Rekrutmen relawan sudah dimulai dengan kebutuhan 2.000 orang di Bandung dan 2.000 orang di Jakarta oleh tim riset dari Universitas Indonesia. “Vaksinnya tadi sudah datang ke Indonesia,” kata peneliti utama riset dari Unpad, Rodman Tarigan, Kamis 18 Februari 2021.
Tim tidak mengkhususkan relawan uji klinis dari populasi khusus. Menurutnya, tim riset akan melibatkan relawan dari kalangan umum dengan berbagai latar profesi termasuk tenaga kesehatan yang berminat.
Rentang usia relawan dari 18 tahun ke atas, termasuk orang lanjut usia. “Syarat utamanya relawan harus sehat,” ujar Rodman. Selain itu relawan tidak terkena Covid-19 dan belum mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Relawan yang lolos saringan persyaratan itu akan divaksinasi tiga kali. Tiap suntikan berselang satu bulan. Menurut Rodman, uji klinis vaksin Anhui itu akan berjalan 14 bulan. “Selama itu relawan tidak bisa mendapat vaksin Covid-19,” kata dia.
Tim riset telah menyiapkan kompensasi, namun dananya enggan disebutkan sesuai arahan Komite Etik. “Nanti disampaikan langsung ke relawan,” ujarnya.
Pendaftaran relawan uji klinis vaksin Anhui itu dibuka hingga 31 April 2021. Menurut Rodman, tim riset sudah mengantongi izin penelitian dari Komite Etik Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Di Bandung, tim melibatkan enam rumah sakit sebagai tempat penyuntikan vaksin itu, yaitu RS Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Advent, RS Al-Ihsan, RS Unggul Karsa Medika, dan RS Ibu dan Anak Limijati.
Secara global, kata Rodman, uji klinis vaksin Anhui fase akhir melibatkan total 29 ribu orang di beberapa negara. Rinciannya sebanyak 7.000 subyek penelitian di Uzbekistan, 7.000 orang di Ekuador, Pakistan sebanyak 10 ribu orang, Indonesia 4.000 relawan, dan 1.000 orang di Cina.
ANWAR SISWADI
