Hari Bahasa Ibu dan Selebrasi Aksara Sunda Meriah, Ada 50 Pemenang Lomba

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 22 Februari 2021 15:18 WIB

Perayaan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dan Selebrasi Aksara Sunda pada Minggu, 21 Februari 2021, berlangsung meriah. Kredit: PANDI

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dan Selebrasi Aksara Sunda pada Minggu, 21 Februari 2021, berlangsung meriah. Di tengah Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kegiatan yang merupakan agenda tahunan UNESCO tersebut tetap terselenggara dengan baik via daring.

Baca:
Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku 15 Mei, Pemakai Tak Setuju Tak Bisa Kirim Pesan?

Erry Riana Harjapamekas, Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa di era digital saat ini, bahasa dan aksara Nusantara harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman agar bisa terus dikenal dan dilestarikan.

"Sangat penting untuk mengungkapkan warisan budaya kita secara lebih luas di tingkat internasional, kita bersama-sama mengupayakan agar bahasa dan aksara Sunda dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman," kata Erry.

Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR RI yang hadir secara daring mengatakan pada momentum ini, sangat penting untuk kembali menuturkan bahasa ibu masing-masing. Menurutnya, bahasa adalah representasi dari kehidupan sebagai manusia, sehingga mencerminkan identitas bangsa yang majemuk

"Peradaban di masa yang akan datang harus diwarnai dengan kemampuan anak-anak kita, masyarakat kita semakin dalam memaknai bahasa ibunya," ungkap Syaiful.

Advertising
Advertising

Dalam kesempatan lain, Dirjen APTIKA, Semmuel A. Pangerapan menyampaikan bahwa Internet dan teknologi digital saat ini telah menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menyaksikan keberagaman budaya yang dibawa oleh masing-masing wilayahnya.

"Bertepatan dengan perayaan hari bahasa ibu internasional upaya digitalisasi aksara Nusantara dalam hal ini aksara Sunda merupakan bentuk ikhtiar kita untuk terus menjaga keberagaman budaya Nusantara di ruang digital, sebagai warisan bagi anak cucu kita nanti yang semakin mengandalkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari," ucap Dirjen APTIKA.

Turut hadir pula Dr. Ming Kuok Lim selaku UNESCO Advisor For Communication secara daring. Mewakili UNESCO, dia mendukung penuh upaya pelestarian budaya daerah.

"UNESCO sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya-upaya untuk melestarikan bahasa ibu dari sebuah daerah karena hal ini selaras dengan misi UNESCO, yaitu Linguistic Diversity," ungkapnya.

Wakil Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage, Etti RS, mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengikuti rangkaian acara tersebut.

"Ada lebih dari 7.000 orang yang terlibat, 30 orang dewan juri, dan pemenang lomba sebanyak 50 orang. Terima kasih atas bantuannya baik moril maupun materiil dari seluruh stakeholder yang terlibat," ungkap Etti.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Endang Aminudin yang mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tahun ini.

"Walaupun di tengah pandemi Covid-19, peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional tahun 2021 ini ditandai dengan semaraknya acara yang bisa kita saksikan di seluruh pelosok Nusantara. Bukan hanya seminar, festival, lomba, gelar wicara, tapi banyak lagi acara yang dikemas dengan format baru yang sangat kreatif. Di dalam komunitas penutur bahasa Sunda, kita melihat kesemarakan itu. Belasan acara telah digelar dan melibatkan ribuan penutur bahasa Sunda dari berbagai wilayah tatar Sunda," ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan bahwa Pemprov Jabar berjanji untuk terus mendukung program pelestarian Budaya, Bahasa dan Aksara Sunda ke depannya.

"Sebagai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami terus mendukung program program penguatan kebudayaan, program pelestarian kebudayaan Sunda khususnya, karena kami melihat upaya upaya ini akan meningkatkan pelestarian dari bahasa Sunda," ucap Ridwan Kamil.

Sementara dari sisi PANDI, Yudho Giri Sucahyo selaku Ketua PANDI menegaskan pentingnya pelestarian budaya aksara Sunda pada momentum perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional agar bisa memberikan sinyal pada dunia bahwa budaya dan aksara daerah di Indonesia memang ada dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita disindir oleh ICANN, pengelola internet dunia bahwa aksara daerah kita hanya muncul di dekorasi, hanya muncul untuk kepentingan sejarah dan pendidikan, dan belum digunakan secara umum untuk komunikasi. Mari kita jadikan sindiran dari ICANN tersebut sebagai semangat kita sebagai momentum untuk menggerakkan digitalisasi aksara Nusantara," pungkas Yudho.

Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) diperingati pada 21 Februari. HBII merupakan salah satu program UNESCO untuk melestarikan dan melindungi semua bahasa yang digunakan oleh masyarakat di dunia.

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

5 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

6 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya