Pengembang Vaksin Merah Putih UGM: Uji Klinis Manusia Akhir Tahun 2022

Senin, 22 Februari 2021 18:59 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim pengembang vaksin Covid-19 nasional atau vaksin Merah Putih Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyebut masih butuh proses panjang untuk sampai mencapai tahap uji klinis dari vaksin yang kini sedang dikembangkan.

Baca:
Medan Magnet Bumi di Balik Bencana Cuaca Ekstrem 42 Ribu Tahun Lalu?

“Untuk sampai tahap uji klinis pada manusia mungkin baru di akhir tahun 2022,” ujar anggota tim pengembang vaksin Merah Putih UGM, Tri Wibawa, kepada Tempo, Senin, 22 Februari 2021.

Peneliti dan pengajar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM itu menuturkan, saat ini tim vaksin UGM sudah memasuki tahap atau proses mendapatkan proof of concept dari vaksin yang dikembangkan itu.

Tri mengakui untuk membuat sebuah vaksin seperti vaksin Covid-19 tidak bisa dilakukan secara instan dan cepat karena ada banyak proses dan tahapan yang harus dilalui.

“Terutama untuk membuktikan bahwa kandidat vaksin itu aman dan berhasil untuk melindungi orang dari Covid-19,” kata peneliti yang pernah meneliti Pengembangan Kit Diagnostik Infeksi Virus Dengue dengan Menggunakan Antibodi Spesifik terhadap Rekombinan Protein PrM/E itu.

Advertising
Advertising

Dari sejumlah kampus di tanah air yang terlibat dalam pengembangan vaksin Merah Putih, UGM berfokus pada pengembangan model DNA protein rekombinan dan adjuvan.

Yang membedakan pengembangan vaksin UGM ini dengan lainnya soal target epitope dan platform teknologi yang digunakan. “UGM memakai linear epitope, platformnya rekombinan protein,” ujar Tri.

Keunggulannya, untuk vaksin yang dikembangkan UGM ini, meski sama-sama menggunakan pendekatan protein rekombinan, namun ada yang membuatnya berbeda.

“Dalam pengembangan vaksin ini kami tidak perlu mengkultur virus yang memerlukan laboratorium dengan tingkat keamanan tinggi,” kata dia.

Menurut Tri, semua platform memiliki keunggulan dan kelemahan. Semua platform itu kini sedang dikembangkan.

Adapun untuk mempercepat uji klinis vaksin yang dikembangkan pada manusia itu, tim UGM sendiri berharap adanya dukungan khususnya berbentuk diskusi ahli antarinstitusi.

“Kami butuh sharing expertise untuk mempercepat pengembangan vaksin ini, lintas universitas dan lembaga penelitian,” kata dia.

Sejak Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menyerahkan Surat Keputusan kepada UGM tentang Pelaksanaan Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 Desember 2020 lalu, Tri menuturkan dukungan pemerintah tetap ada. “Baik dukungan pendanaan maupun teknis,” ujarya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

10 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

13 jam lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

20 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

22 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

1 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

1 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya