Vaksinasi Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sepi Peminat di Jerman
Reporter
Terjemahan
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 26 Februari 2021 19:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di Jerman, persepsi bahwa Vaksin Covid-19 AstraZeneca/Oxford tak sebaik vaksin Pfizer/BioNTech berkembang luas. Dampaknya, minim sekali warga yang datang ke pusat-pusat vaksinasi di negara itu.
"Kami memiliki sekitar sekitar 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca yang masih tersimpan dan hanya sekitar 240 ribu yang sudah dibagikan ke penduduk," kata Ketua Komite Penasihat di Pemerintahan Jerman tentang Vaksin, Thomas Mertens, Kamis 25 Februari 2021.
Padahal sebuah studi di Skotlandia malah menduga kalau satu dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca sedikit lebih efektif mengurangi risiko gejala sedang dan berat daripada satu dosis Pfizer. Tapi penggunaan vaksin AstraZeneca dibatasi tidak untuk lansia berusia lebih dari 65 tahun.
Ahli virologi di Berlin, Christian Drosten, juga meyakini adanya pemahaman dan komunikasi yang keliru seputar vaksin dari perusahaan yang berbasis di Inggris dan Swedia itu. "AstraZeneca jauh lebih baik daripada reputasinya," kata dia.
Tokh, Drosten tak mampu memicu gelombang besar peserta vaksinasi. Para dokter, perawat dan tenaga medis lainnya kerap menolak AstraZeneca dengan alasan kalah dari BioNTech-Pfizer maupun Moderna dalam melawan virus-virus corona yang bermutasi.
Baca juga:
Vaksinasi di Israel Jadi Rujukan, Vaksin Pfizer Terbukti 94 Persen Efektif
Secara nasional, hanya 87 ribu dari 736.800 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang hingga kini telah digunakan. Data ini berdasarkan keterangan Robert Koch Institute (RKI) di awal pekan ini.
NEW SCIENTIST | DW