Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah Hasilkan Energi, Menristek: Jadi Pilot Project

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 3 Maret 2021 17:24 WIB

Fasilitas pengolahan sampah menjadi energi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019). (ANTARA/Andi Firdaus)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mendorong penggunaan dan pengembangan inovasi pengelolaan sampah untuk menghasilkan energi seperti pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Baca:
RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

"Limbah dijadikan energi jadi pilot project yang diharapkan ke depannya bisa menjadi salah satu sumber energi primer untuk kebutuhan energi listrik kita," kata Menristek Bambang dalam kunjungan kerja ke PLTSa Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 3 Maret 2021.

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, telah membakar sebanyak 8.190 ton sampah dan menghasilkan energi listrik sebanyak 583,95 mWh atau sekitar 110 kWh per ton sampah dalam periode Februari-Oktober 2020.

PLTSa tersebut dapat mengolah sampah sebanyak 100 ton per hari dan menghasilkan energi listrik sebesar 731,1 kWh.

"Kita berharap ke depan listrik yang dihasilkan dari Bantargebang ini bisa dipakai untuk seluruh wilayah Bantargebang, sebagian kota Bekasi dan kemudian selalu ada upaya untuk pengembangan teknologinya sehingga kualitas dari pengelolaan sampah makin baik. Sampah yang diserap juga makin banyak, mudah-mudahan sampahnya berkurang dengan penyerapan sampah untuk listrik," ujarnya dalam kegiatan yang ditayangkan dalam jaringan itu.

Advertising
Advertising

PLTSa Merah Putih merupakan hasil kerja sama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak penandatanganan nota kesepahaman pada 2017.

"Ini pembangkit listrik dengan pengelolaan sampah sangat sesuai dengan konsep kita mengatasi atau memitigasi perubahan iklim di mana pengelolaan sampah menjadi energi listrik bisa dikategorikan sebagai ekonomi sirkular," tuturnya.

PLTSa dibangun dengan menggunakan sebagian besar peralatan produksi dalam negeri.

PLTSa terdiri dari empat peralatan utama, yaitu bunker terbuat dari concrete yang dilengkapi dengan platform dan crane; ruang bakar dilengkapi boiler system reciprocating grate yang didesain dapat membakar sampah dengan suhu di atas 950 derajat Celcius sehingga meminimalisir munculnya gas buang yang mencemari lingkungan, sistem pengendali polusi, dan unit steam turbin pembangkit listrik.

Menristek Bambang menuturkan PLTSa Bantargebang itu bisa dijadikan model untuk pembuatannya di kota-kota lain yang jumlah produksi sampahnya tergolong besar.

Cara kerja PLTSa adalah membawa panas pada gas buang hasil pembakaran sampah yang kemudian digunakan untuk mengonversi air dalam boiler menjadi steam. Steam yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin yang selanjutnya akan menghasilkan energi listrik.

Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN dan BPPT berusaha agar ke depan dapat membuat lebih banyak PLTSa di berbagai daerah di Indonesia untuk mengurangi masalah sampah yang ada.

ANTARA

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

10 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

11 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

11 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

12 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

13 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

13 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

13 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya