Didarati Pesawat Super Jumbo Antonov, Bagaimana Panjang dan Kuat Landasan YIA?

Kamis, 11 Maret 2021 15:29 WIB

Pesawat jumbo Ukraina Antonov AN124-100 mendarat kemudian mengangkut komoditas ekspor kargo dengan tujuan Columbus (LCK) Amerika Serikat melalui bandara Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA, Rabu 10 Maret 2021. (dok. Bandara YIA)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pesawat kargo berbadan lebar super jumbo buatan Ukraina, AN124-100, berhasil mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA pada Rabu, 10 Maret 2021. Setelah memuat komoditas ekspor berupa 62 ton Wire Harness tujuan Columbus, Amerika Serika, pesawat Antonov itupun langsung terbang lagi.

Pelaksana tugas General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan pesawat Antonov AN124 itu memiliki kapasitas muatan sampai dengan 150 ton. "Pesawat itu bisa mendarat dan mengangkut kargo dari Bandara YIA karena memang bandara ini memiliki landasan yang memadai dengan panjang 3.250 x 45 meter persegi," kata Agus, Kamis 11 Maret 2021.

Agus mengatakan pesawat Antonov AN124-100 itu sebelumnya terbang dari Bandara Sultan Ismail Johor Baru, Malaysia. Pesawat raksasa itu mendarat dengan lancar di Bandara YIA pada Rabu pukul 09.42 WIB. Pesawat itu lalu sukses lepas landas lagi menuju Colombus Amerika Serikat pada sore harinya pukul 16.55 WIB.

Menurut Agus, YIA memiliki PCN (Pavement Classification Number) atau perkerasan runway, taxiway, dan apron yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk kebutuhan pendaratan dan penerbangan pesawat Antonov AN124-100. Meski begitu, kelancaran penerbangan layanan ekspor komoditas kargo itu juga disebutnya tidak lepas dari kesiapan personel pendukung baik sisi udara maupun sisi darat.

Begitu pula dengan kesiapan loading kargo yang dimulai dari proses kedatangan pada Minggu, 7 Maret 2021, pemeriksaan barang kargo, hingga proses labeling security, customs check, dan penempatan barang kargo di area steril.

Advertising
Advertising

Agus menambahkan, Bandara YIA memiliki dua terminal kargo yaitu domestik dan internasional. Total luasannya lebih dari 5.500 meter persegi dan daya tampung hingga 640 ton.

Baca juga:
BMKG: Bandara YIA Didesain Mampu Antisipasi Gempa 8,8 M dan Tsunami 12 Meter

Agus memaparkan, sampai dengan saat ini, YIA telah melayani clearance Bea dan Cukai untuk komoditi ekspor kargo ke beberapa Negara seperti Korea Selatan, Jepang, Australia (Melbourne dan Sydney), Taiwan, Hongkong, Thailand, dan Singapura. Ekspor kargo tersebut membawa berbagai jenis komoditas, yaitu sarung tangan, bahan kulit, kain rajut, kulit domba, biji vanili, ikan segar, kumbang, cat, dan salak segar.

Pesawat jumbo Ukraina Antonov AN124-100 mendarat kemudian mengangkut komoditas ekspor kargo dengan tujuan Columbus (LCK) Amerika Serikat melalui bandara Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA, Rabu 10 Maret 2021. (dok. Bandara YIA)

Agus menambahkan Bandara YIA memiliki peluang untuk mengembangkan potensi pertumbuhan kargo melalui ekspor dan impor komoditas. Yogyakarta sendiri memiliki potensi komoditas ekspor berupa pertanian pangan, sayuran, buah-buahan, juga komoditas perkebunan, peternakan, perikanan, dan industri.

Saat ini rata-rata per hari kargo yang telah dilayani melalui Bandara YIA adalah 30,32 ton untuk domestik, dan 0,53 ton per hari untuk kargo internasional. “Penerbangan kemarin menjadi penerbangan ekspor kargo yang menggunakan Pesawat Antonov untuk pertama kalinya," kata dia.

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

5 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

9 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

9 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

13 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

14 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

16 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

18 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya