Puncak Gunung Merapi Berpendar Merah Setiap Malam, Ini Penjelasannya

Jumat, 19 Maret 2021 19:11 WIB

Gunung Merapi dua kali meluncurkan dua kali awan panas guguran pada Selasa pagi, 2 Maret 2021. Kredit: BPPTKG

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat di wilayah selatan maupun barat Gunung Merapi belakangan disuguhi pendaran merah di bagian atas gunung itu saat malam. Mereka diminta tidak panik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut pendaran merah menyala itu merupakan bagian aktivitas biasa kubah lava Merapi yang masih bertumbuh. “Nyala pendaran itu berasal dari aktivitas pertumbuhan kubah lava Merapi bagian tengah kawah,” ujar Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso, Jumat 19 Maret 2021.

Baca juga:
Asap Gunung Merapi Terlihat Pekat, BPPTKG: Bukan Awan Panas

Agus menuturkan, saat pendaran merah itu muncul biasanya juga akan diiikuti guguran lava pijar di tengah kawah. Adapun pendaran terjadi, menurut Agus, karena adanya lava segar yang ke luar dan membawa suhu sangat panas. "Ada anomali panas di kubah lava tengah kawah itu, disertai tekanan gas yang kadang meruntuhkan bagian kubah lava," ujarnya.

BPPTKG mencatat, hasil pantauan 12-18 Maret 2021, awan panas guguran terjadi sebanyak 3 kali dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya. Saat itu guguran terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 40 mm dan durasi 102 detik pada 12 Maret 2021 pukul 07.00 WIB.

Advertising
Advertising

Dalam sepekan, guguran lava teramati sebanyak 211 kali dengan estimasi jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya dan 4 kali yang ke dalam kawah. Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 18 Maret terhadap tanggal 11 Maret 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.

"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 840.000 m3 dengan laju pertumbuhan 12.900 m3/hari," kata Agus.

Sedangkan berdasar analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 18 Maret terhadap tanggal 11 Maret 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 65 meter dan estimasi volume kubah sebesar 950.000 m3. Kecepatan pertumbuhannya sejak 4 Januari 2021 sebesar 12.800 m3/hari.

Baca juga:
Kerangka Manusia di Lereng Gunung Merapi Misterius, SAR: Kawasan Steril

Selama sepekan ini terjadi aliran lahar dengan intensitas rendah pada tanggal 12 dan 17 Maret 2021 pada alur Kali Boyong. "Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dan status masih di tingkat siaga," ujarnya.

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

34 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

35 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

44 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya