Amunisi Meledak, Jet Tempur F-35B Marinir AS Rusak Parah

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Jumat, 26 Maret 2021 06:48 WIB

Pesawat tempur RAF F-35B Lightning melintas diatas selat Inggris saat mengikuti latihan bersama Point Blank di RAF Mildenhall, Inggris, 27 November 2018. REUTERS/Eddie Keogh

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sistem amunisi yang meledak setelah dikeluarkan dari Joint Strike Fighter F-35B Korps Marinir di Pangkalan Udara Korps Marinir Yuma, Arizona, awal bulan ini menyebabkan kerusakan pada badan pesawat tempur siluman itu, menurut Marinir AS.

Baca:
Tabrakan dengan Jet Tanker, Puing F-35B Marinir Berserakan di California

F-35B, yang mampu melakukan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal, sedang melakukan misi dukungan udara dekat malam hari pada 12 Maret di Yuma Range Complex ketika PGU-32/U Semi-Armor Piercing High Explosive Incendiary-Tracer (SAPHEI-T) 25mm meledak setelah meninggalkan meriam pesawat tempur, juru bicara Korps Marinir Kapten Andrew Wood mengonfirmasi kepada Military.com pada hari Selasa, 23 Maret 2021.

Jet tempur itu diikutkan ke VMX-1, skuadron uji dan evaluasi berbasis di Yuma, kata Wood.

Pesawat itu mendarat dengan selamat, menurut laporan Naval Safety Center, yang mencatat insiden itu. "Kecelakaan itu tidak mengakibatkan cedera pada personel, dan penyelidikan atas insiden itu sedang dilakukan," kata Wood dalam email.

Kecelakaan itu diberi label Kelas A, klasifikasi paling parah, yang menunjukkan kerusakan setidaknya bernilai US$ 2,5 juta (Rp 36 miliar) atau hilangnya sebuah pesawat terbang.

Belum jelas apakah peluru itu sengaja ditembakkan. Mengutip investigasi yang sedang berlangsung, Wood tidak memberikan rincian lebih lanjut.

F-35 menggunakan senjata Gatling GAU-22. GAU-22 dipasang di pod senjata eksternal di bawah badan pesawat jet pada F-35B Marinir dan varian C Angkatan Laut. Varian A Angkatan Udara membawa senjata itu secara internal.

Angkatan Laut mulai mengevaluasi amunisi pembakar bahan peledak tinggi yang menembus lapis baja PGU-32 untuk F-35B dan F-35C pada tahun 2013. Pengujian tembakan langsung dari pod senjata dimulai pada tahun 2016, menurut The Drive.

Pada tahun 2019, Marinir di Pasifik melakukan "hot reload" F-35B pertama di laut di sana, yang memungkinkan pesawat untuk menjatuhkan bom 1.000 pon secara berurutan pada target di tengah Laut Solomon.

Marinir dari kapal serbu amfibi Tawon membawa serta "tomat pembunuh", sebuah target merah besar yang melayang di lepas pantai Papua Nugini. Jet Joint Strike Fighter meninggalkan kapal dengan dipersenjatai GBU-32 Joint Direct Attack Munition 1.000 pon dan bom berpemandu laser GBU-12 Paveway II seberat 500 pon.

Selama tes yang sama - yang menandai hot reload kapal pertama di wilayah Indo-Pasifik - Marinir juga menguji sistem SAPHEI-T 25mm, menurut sebuah rilis.

Dengan kapasitas 220 peluru, pod meriam 25mm jet F-35B dapat menembak dengan kecepatan hingga 3.300 putaran per menit.

Sumber: MILITARY.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

8 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

9 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

9 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

10 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

11 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

19 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

22 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya