AS Catat 10.579 Kasus Virus Corona B117 di Tengah Ancaman Lonjakan Baru

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 30 Maret 2021 15:12 WIB

Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin COVID-19 di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 Desember 2020. Pasukan AS-Korea (USFK), yang mencakup sekitar 28.500 personel militer Amerika serta ribuan personel lain dan anggota keluarganya, memberikan dosis pertama kepada petugas kesehatan garis depan dan penanggap pertama di pasukan, kata seorang pejabat USFK. Staff Sgt. Betty R. Chevalier/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 10.000 kasus penularan varian baru virus corona di saat para ahli memperingatkan soal lonjakan Covid-19 berikutnya.

Baca:
BPPT dan Inalum Siapkan Operasi Hujan Buatan Isi Air Danau Toba

Dari total 10.985 kasus varian baru yang dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS hingga Minggu, 28 Maret 2021, 10.579 di antaranya disebabkan oleh varian yang dikenal sebagai B117, yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

Terdapat 288 kasus galur (strain) baru B1351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, dan 118 kasus galur P1 yang pertama kali ditemukan di Brasil.

Selain itu, varian B1427 dan B1429, dua galur virus corona yang pertama kali terdeteksi di California, juga sedang dipantau ketat oleh CDC.

Kelima galur virus corona itu saat ini diklasifikasikan CDC sebagai "varian yang mengkhawatirkan", karena bukti menunjukkan peningkatan dalam penularannya, meningkatnya kasus rawat inap atau kematian, penurunan yang signifikan dalam hal netralisasi oleh antibodi yang dihasilkan selama vaksinasi atau infeksi sebelumnya, berkurangnya efektivitas pengobatan atau vaksin, atau kegagalan pendeteksian diagnostik.

Advertising
Advertising

Sejumlah varian virus kemungkinan berkontribusi terhadap "peningkatan penyebaran" infeksi, ujar Stanley Perlman, profesor mikrobiologi dan imunologi dari Universitas Iowa, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara.

"Jumlah kasus dapat meningkat lagi. Kita tetap harus mengenakan masker dan menerapkan jaga jarak sosial," sebutnya.

Para ahli telah berulang kali menyatakan kekhawatiran bahwa negara itu akan kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 jika warga AS tidak mematuhi langkah-langkah perlindungan seperti mengenakan masker, menghindari bepergian, dan melanjutkan penerapan jaga jarak sosial sampai lebih banyak warga divaksinasi.

Meski sempat melaporkan penurunan tambahan kasus, kematian, dan rawat inap akibat Covid-19 selama beberapa pekan, kini AS mencatat peningkatan jumlah kasus baru di 27 negara bagian.

Saat ini, rata-rata kasus baru Covid-19 dalam periode tujuh hari adalah sekitar 61.000 kasus per hari, meningkat 10 persen dibanding periode sebelumnya, papar CDC.

Sementara itu, rata-rata penambahan kasus rawat inap dalam periode tujuh hari saat ini mencapai sekitar 4.816 orang, naik 4,2 persen dibanding pekan sebelumnya, demikian ditunjukkan data CDC.

Direktur CDC Rochelle Walensky pada Senin mengaku memiliki "firasat buruk" mengenai lonjakan kasus Covid-19 berikutnya mengingat kasus infeksi meningkat 10 persen.

Menurut Walensky, data CDC menunjukkan bahwa tambahan kasus dan rawat inap akibat Covid-19 meningkat, dan dia mengaitkannya dengan peningkatan perjalanan dalam beberapa pekan terakhir, pencabutan pembatasan, serta perilaku yang lebih santai.

"Saya akan melakukan refleksi terhadap firasat buruk yang terus mendatangi saya. Ada begitu banyak hal untuk dinantikan, begitu banyak janji dan potensitentang posisi kita, dan begitu banyak alasan untuk berharap. Namun saat ini, saya khawatir," kata Walensky dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Sejumlah pejabat kesehatan masyarakat mengatakan langkah-langkah perlindungan seperti penggunaan masker, jaga jarak fisik, kebersihan tangan, dan vaksinasi yang segera dilakukan dapat membantu mencegah infeksi dan galur baru virus corona.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

25 menit lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

6 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

9 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

16 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

20 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

21 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya