Aplikasi Rancangan Tim Mahasiswa Ini Juarai Inovasi Health Hackathon 2021

Reporter

Antara

Kamis, 1 April 2021 17:43 WIB

Mahasiswa dari lima perguruan tinggi yang merancang aplikasi kesehatan mental dalam Inovasi Health Hackaton 2021 sedang berdiskusi secara daring (ANTARA/HO/UMM/END)

TEMPO.CO, Malang - Rancangan aplikasi berbasis kesehatan mental bernama PAUT.ID meraih juara satu pada lomba Inovasi Health Hackathon 2021. Timnya terdiri dari mahasiswa dari sejumlah kampus yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Satu dari anggota tim itu adalah Clara Demmy Dwi Anisha Imansari, mahasiswa Program Studi Farmasi UMM. Dia mengisahkan kalau awalnya tidak sengaja menemukan pengumuman lomba tersebut di kotak masuk email. Mengaku awalnya iseng, dia lalu mendaftar pada hari terakhir pendaftaran. "Setelah mendaftar kami dikelompokkan menjadi 20 tim, satu tim terdiri dari lima orang,” kata Clara, Rabu 31 Maret 2021.

Menurut mahasiswa asal Malang itu, para peserta dituntut untuk membuat inovasi di bidang kesehatan masyarakat dalam perlombaan tersebut. Ia dan tim memutuskan untuk berinovasi di bidang kesehatan mental. Alasannya, bidang kesehatan mental dinilai penting di masa pandemi. Selain itu, masyarakat Indonesia juga belum begitu akrab dengan hal ini.

“Karena hal tersebut, kami mempunyai ide untuk menciptakan aplikasi di mana masyarakat dapat bercerita mengenai masalah mental yang sedang dihadapinya,” kata Clara.

Clara menjelaskan beberapa fitur yang ada di aplikasi PAUT.ID. Pertama, fitur chatting untuk pengguna bisa saling berinteraksi daring. Kedua, fitur konsultasi bersama tenaga ahli bidang psikologi. Ketiga, fitur modul yang memuat saran beberapa aktivitas yang bisa dilakukan selama pandemi.

"Fitur-fitur tersebut kami rancang untuk memudahkan masyarakat bercerita terkait kesehatan mental, baik dengan pengguna lain maupun dengan ahli," katanya sambil menambahkan, "Selain juga untuk menggiring pengguna melakukan hal-hal yang positif.”

Kalau tim lain butuh hingga dua minggu menyiapkan proposal, Clara mengklaim timnya hanya menghabiskan empat hari. Dari semua tim, Clara juga mengaku hanya PAUT.ID yang sampai membuat prototipe. Itu yang diduganya membuat timnya mendapat nilai tambahan dari dari dewan juri.

"Dalam proses pengerjaannya, kami membagi menjadi dua tim kecil, yaitu tim penyusun proposal dan tim penyusun desain serta prototipe," kata dia.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Jangan Tergoda Cheat Game Call of Duty: Warzone, Ada Malware

Clara menyatakan baru pertama mengikuti lomba dan merasa sangat senang. Ke depan dia berharap dapat merealisasikan dan mengembangkan aplikasi kesehatan mental yang telah dirancangnya bersama koleganya sesama mahasiswa dari kampus lain itu. "Saya juga ingin menginspirasi teman-teman bahwa pandemi bukan alasan untuk tidak berkarya dan mengembangkan potensi diri.”

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

5 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

7 jam lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

7 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

14 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

20 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

21 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

21 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

1 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya