Ahli ITB Ungkap Cara Petir Tropis Bisa Membakar Kilang Pertamina Balongan

Selasa, 6 April 2021 08:16 WIB

Warga melihat kobaran api kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan di desa Sukaurip, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 30 Maret 2021. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Reynaldo Zoro mengungkapkan bagaimana cara sambaran petir bisa membakar kilang milik Pertamina seperti di Balongan, Indramayu, sepekan lalu.

Baca:
Game Super Mario Bros Ini Laku Dilelang Rp 9,6 Miliar, Ciptakan Rekor Baru

Menurutnya kejadian serupa pernah terjadi di kilang lain, yaitu di Cilacap. “Ketika menyambar instalasi yang ada komponen bahan bakarnya, kebetulan ada oksigen, kalau ada api dari petir dia terbakar,” ujar guru besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu.

Dosen dan peneliti dari kelompok keahlian Teknik Ketenagalistrikan itu meyakini kilang Balongan terbakar dan meledak setelah tersambar petir. Dia datang ke sana untuk mengumpulkan bukti-bukti itu di luar tim investigasi kebakaran.

Selain dari temuan di lapangan, asumsinya berdasarkan kejadian sebelumnya. “Kejadian petir menyambar kilang di Indonesia bukan satu dua, sejak 1995 kebakaran akibat petir di Cilacap itu hampir setiap tahun tangki terbakar,” katanya saat dihubungi Senin, 5 April 2021.

Advertising
Advertising

Selain itu menurutnya, kilang di Dumai sudah dua kali kebakaran gara-gara petir, di Balikpapan sekali, Sorong juga pernah. Sejauh ini, menurutnya, belum ada kemungkinan yang kuat selain petir. “Apa dilempar puntung rokok begitu, itu kan nggak mungkin,” ujarnya. Sementara keamanan di daerah perminyakan ketat sekali.

Adapun indikasi kebocoran tangki sebelum terbakar dan meledak menjadi faktor lain untuk diselidiki. “Itu satu sama lain menyambung, kenapa bocor, kenapa terbakar, itu yang kita urut, coba dievaluasi dan harus ada alasan ilmiahnya,” kata Reynaldo.

Menurutnya, kilang Pertamina telah memakai penangkal petir yang standar sesuai aturan internasional. Namun perangkat itu dinilai tidak cukup melindungi tangki-tangki yang tebalnya 4,8 milimeter, sebab standar penangkalnya mengacu pada petir-petir di negara subtropis. Sementara kondisi petir di Indonesia punya keunikan.

“Hampir di seluruh Indonesia, muatan petirnya besar, amplitudonya tinggi, gelombangnya curam, kemudian kemampuan merusaknya besar, itu namanya petir tropis,” ujarnya.

Petir tropis, menurutnya, telah diteliti sejak 1992. Normalnya arus listrik dari petir tropis itu dengan kemungkinan 50 persen sebesar 40 kiloampere, 100 kiloampere dengan kemungkinan muncul 20 persen, dan lebih jarang lagi atau 5 persen mencapai 200 kilo ampere. Arus maksimal petir tropis hingga 900 kilo ampere. “ Pernah tercatat tahun 1995 di daerah Cinere, Jakarta,” kata Reynaldo.

Menurutnya, perlu ada peningkatan keamanan tangki terhadap sambaran petir karena penangkal yang standar tidak cukup. Tujuan sederhananya supaya struktur tangki di kilang tidak dilewati arus petir.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

23 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

1 hari lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

3 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

4 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

4 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya