Bulan Dekati Saturnus dan Jupiter Hari Ini, Tutupi Mars 10 Hari Lagi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 April 2021 20:01 WIB

Ilustrasi Saturnus. Sumber: HERFAN'S TERRITORY - WordPress.com

TEMPO.CO, Jakarta - Satu di antara fenomena astronomi pada April ini adalah formasi segitiga Bulan-Jupiter-Saturnus di langit. Fenomena ini telah terjadi subuh tadi, Rabu 7 April 2021. Laman infoastronomy.org menyebut ketiganya tampak berdekatan dilihat dari Bumi dan membentuk formasi segitiga pada Pukul 4 pagi sampai waktu matahari terbit.

Saat itu, planet Jupiter tampak sejauh 2 derajat di arah timur laut Bulan, sedang Saturnus di arah 4 derajat arah barat Bulan. Butuh pengamatan menggunakan teleskop untuk bisa melihat formasi itu dengan lebih jelas.

Formasi itu telah berlalu dari langit, tapi jangan khawatir sederet fenonema astronomi lainnya masih pantas ditunggu sepanjangan April ini. Yang terdekat adalah pengamatan gugus bintang bola Omega Centauri (Omega-Cen) pada 13 April mendatang.

Diterangkan di laman yang sama, Omega-Cen adalah gugus bintang bola paling terang di langit (magnitudo visual +3,7). Gugus bintang itu paling mudah diamati, karena posisinya akan berada di arah berlawanan dari matahari di langit, pada 13 April nanti.
Pengamatan bisa dilakukan semalaman, dan di Indonesia akan terlihat antara pukul 19.10 sampai 04.35 keesokan harinya. "Cocok untuk pengamatan saat sahur," tertulis di laman infoastronomy.

Omega-Cen akan mencapai titik tertingginya di langit, 48 derajat di atas ufuk selatan, pada pukul 23.55. Sekalipun bersinar dengan magnitudo visual +3,7, gugus bintang bola itu diprediksi masih sulit diamati dengan mata telanjang. Kecuali lokasi pengamatan bebas dari polusi cahaya dan cuacanya cerah. "Tapi dari teleskop gugus bintang ini akan tampak sangat terang."

Advertising
Advertising

Selain itu masih akan ada hujan meteor Lyrid yang puncaknya pada 22 April. Ini juga diungkap Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung. Dia menambahkan hujan meteor Pi Puppid yang juga memuncak 23 April.

Baca juga:
Bintang Natal Gagal Dinikmati di Jakarta, Tunggu 60 Tahun Lagi

Ada pula 'kelakuan' lain dari Bulan pada 17 April. Kalau hari ini Bulan membentuk formasi bersama planet Jupiter dan Saturnus, sepuluh hari lagi, Bulan akan menutupi Mars dalam arah pandang dari Bumi. Fenomena ini dikenal sebagai Okultasi Mars.

Berita terkait

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

25 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

25 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

29 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

31 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

32 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

45 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

53 hari lalu

Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

26 Februari 2024

Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.

Baca Selengkapnya

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya