WHO: Kaitan Vaksin AstraZeneca dan Pembekuan Darah Masuk Akal, Tapi Belum Pasti

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 9 April 2021 06:17 WIB

Perawat Lily Harrington bersiap untuk memberikan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca kepada PM Inggris Boris Johnson, di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Negara-negara termasuk Jerman dan Prancis melanjutkan penggunaan vaksin tersebut setelah sempat memberhentikan pemberiannya. Frank Augstein via REUTERS

TEMPO.CO, Jenewa - Hubungan kausal antara vaksin Covid-19 AstraZeneca dan kasus pembekuan darah dengan trombosit rendah yang tergolong langka masuk akal namun belum bisa dipastikan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 7 April 2021.

Baca:
AstraZeneca Akan Cantumkan Potensi Risiko Pembekuan Darah di Label Vaksin

Sebelumnya pada hari yang sama, Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengonfirmasi bahwa kasus pembekuan darah dengan trombosit darah rendah memiliki kaitan dengan pemberian vaksin AstraZeneca Covid-19, namun tetap harus dicatat sebagai efek samping yang sangat jarang terjadi.

Dalam pernyataan sementara, Komite Penasihat Global untuk Keamanan Vaksin (GACVS) di WHO mengatakan hal yang sedang dikaji ini sangat jarang terjadi, dengan jumlah laporan kasus yang rendah di antara hampir 200 juta orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca di seluruh dunia.

Kendati demikian, beberapa studi khusus diperlukan untuk sepenuhnya memahami hubungan yang kemungkinan ada di antara keduanya. Pihak GACVS mengatakan akan terus mengumpulkan dan meninjau data lanjutan.

Lebih lanjut, GACVS menambahkan bahwa efek merugikan yang jarang terjadi pascaimunisasi harus dinilai dengan mempertimbangkan risiko kematian akibat Covid-19 dan potensi vaksin tersebut untuk mencegah infeksi serta mengurangi tingkat kematian. Hingga Rabu, data WHO mencatat sedikitnya 2,6 juta orang telah meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia.

Advertising
Advertising

Beberapa negara Eropa telah menangguhkan atau menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca akibat risiko yang dilaporkan. Pada Rabu, WHO menyebutkan bahwa efek samping yang sebagian besar bersifat ringan dan lokal "perlu diantisipasi" dan "lazim" terjadi dalam dua atau tiga hari pascavaksinasi.

WHO juga menyarankan agar individu yang mengalami gejala parah, seperti sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak, sakit perut berkepanjangan, gejala neurologis seperti sakit kepala parah dan berkepanjangan atau penglihatan yang menjadi kabur, bercak darah kecil di bawah kulit selain pada titik penyuntikan, mulai dari sekitar empat hingga 20 hari pascavaksinasi untuk segera menjalani pemeriksaan medis.

"Dalam kampanye vaksinasi yang ekstensif, normal jika sejumlah negara mengidentifikasi potensi efek samping setelah imunisasi," kata GACVS. "Ini tidak selalu berarti bahwa efek samping tersebut berkaitan dengan vaksinasi itu sendiri, tetapi hal itu harus diselidiki guna memastikan semua masalah keamanan ditangani dengan cepat.

"Vaksin, seperti semua jenis obat, dapat memiliki efek samping. Pemberian vaksin didasarkan pada analisis risiko dan manfaat," imbuh GACVS.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

12 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya