Setelah Operasi Pemisahan, Bayi Kembar Hasna-Husna Masuki Masa Kritis

Jumat, 9 April 2021 09:00 WIB

Bayi Hasna, 8 bulan, di ruang perawatan khusus anak RS Hasan Sadikin Bandung setelah dipisahkan dari saudari kembarnya Husna, Kamis, 8 April 2021. (Dok.RSHS)

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi kembar perempuan Hasna dan Husna yang berusia 8 bulan memasuki masa kritis. Ketua tim dokter pemisahan bayi kembar siam RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dikki Drajat Kusmayadi, mengatakan masa kritis itu diperhitungkan selama dua hari setelah operasi pemisahan bayi kembar dempet itu pada Rabu, 7 April 2021. “Masih butuh pengawalan ketat karena masa kritis belum lewat,” katanya.

Baca:
Cara Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Dempet Hasna-Husna

Menurut Dikki, bayi dalam kondisi stabil setelah operasi pemisahan selama 6,5 jam. Namun begitu, denyut nadi Hasna dan Husna masih tinggi, dan mereka mengalami demam. “Dipastikan bukan karena infeksi, tapi disebabkan oleh zat pirogen,” ujarnya Kamis. Zat itu menimbulkan panas tubuh akibat kerusakan jaringan yang cukup luas.

Dikki mengatakan, dokter sengaja merusak jaringan tubuh karena harus memisahkan keduanya. Bayi Oom Komariah, warga Soreang, Kabupaten Bandung, itu mengalami dempet di bagian toraks atau dada dan perut, juga lever atau hati serta selaput jantungnya. “Pemisahan hati merusak sel-sel yang dipisahkan, juga tulang dada yang dipotong,” kata Dikki.

Di meja operasi, dokter spesialis bergantian melakukan pembedahan. Ketika dinding dada bayi dipotong, rongga jantung terbuka. Dari situ tim dokter mengetahui ada kelainan yang tidak ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya. “Ketahuan ada selaput yang hanya satu pada kedua jantung bayi,” ujarnya.

Jaringan tubuh bayi juga mengalami kerusakan akibat sayatan kulit yang cukup luas oleh dokter bedah plastik, dan memisahkan kulit dari otot-otot di bawahnya. Sayatan luas itu, kata Dikki, agar kulit yang ditutup setelah pembedahan tidak ketat dan tidak tarik menarik di daerah luka. Tujuannya agar luka dari pembedahan bisa tertutup dan penyembuhannya cepat.

Advertising
Advertising

Kedua bayi kini dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSHS Bandung. Masing-masing dipasangi banyak selang, seperti dari mesin alat bantu pernapasan, selang untuk pembuluh darah, akses obat, nutrisi. Selang itu masuk lewat hidung, dada, dan kemaluan untuk pembuangan urine. “Kondisi itu membuat bayi tidak nyaman sehingga bisa meningkatkan denyut nadi dan anaknya gelisah,” kata Dikki.

Tim dokter berusaha agar bayi tenang dengan menidurkannya. Rencana perawatan lain, yaitu pemberian nutrisi secara intensif, dan mengawal agar tanda-tanda vitalnya tetap terjaga dan tidak mengalami perburukan kondisi. Selain itu bayi akan menjalani fisioterapi. “Dari terbiasa dempet itu belum bisa dilupakan posisi miring mereka, termasuk nanti fisioterapi paru-paru,” kata Dikki.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

11 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

1 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

6 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

7 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

8 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

11 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

12 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

16 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya