BMKG: Siklon Tropis Seroja Masih di Samudera Hindia
Reporter
Tempo.co
Editor
Erwin Prima
Jumat, 9 April 2021 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan saat ini siklon tropis Seroja masih berada di wilayah Samudera Hindia dengan pergerakan ke arah barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum siklon tropis Seroja sekitar 40 knot (75 km/jam).
Sementara itu, bibit siklon 90S yang sejak tanggal 2 April 2021 muncul bersamaan dengan cikal bakal siklon tropis Seroja saat ini telah tumbuh menjadi siklon tropis Odette di Samudra Hindia, tepatnya pada posisi 14.2LS dan 107.7BT atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap.
Baca:
Gunung Api Purba di Tulungagung, Foto Satelit Temukan Jejak Kawahnya
Kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi siklon tropis Odette mencapai 45 knot (sekitar 80 km/jam) dan tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 990 hPa.
Pemberian nama siklon tropis Odette dilakukan oleh Australian Bureau of Meteorology (BoM) Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) karena posisi siklon tropis tersebut berada di wilayah tanggung jawab Australia.
Dalam 24 jam ke depan siklon tropis Odette diperkirakan akan terus bergerak ke arah selatan-barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan intensitas yang cenderung melemah.
Keberadaan siklon tropis Seroja dan siklon tropis Odette dalam 24 jam ke depan ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam 24 jam ke depan yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali.
Potensi tersebut dipastikan tidak akan seekstrem seperti ketika kejadian siklon tropis Seroja masih di dekat wilayah Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan potensi dampak gelombang tinggi dapat terjadi hingga dua hari ke depan. Tinggi Gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa, perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok - Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Pulau Sawu, dan Perairan Selatan Pulau Rotte.
Tinggi gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Pulau Enggano - Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Jawa, dan Samudra Hindia Selatan NTB Hingga NTT. Tinggi Gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali.
BMKG terus memantau perkembangan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia. Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah serta mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang.