Kementerian Riset dan Teknologi Dilebur, Begini Tanggapan Dekan FKUI

Senin, 12 April 2021 07:02 WIB

Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K) MMB, FINASIM, FACP, spesialis penyakit dalam, konsultan Gastroenterologi Hepatologi, serta Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memutuskan melebur Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ke depan hanya akan ada Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek serta tambahan sebuah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sifatnya otonom.

Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menanyakan kementerian atau lembaga apa yang akan memimpin riset nasional ke depan. Di satu sisi sebelumnya ada proses bahwa akan ada peraturan presiden yang memperkuat lembaga Badan Riset dan Investasi Nasional (BRIN) sebagai lembaga yang memperkuat riset dan investasi.

“Hak presiden untuk melakukan reformasi kelembagaan dan juga haknya pleno DPR untuk menyetujui reformasi yang diusulkan presiden,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 April 2021.

Sejauh yang dia ketahui, kata Ari, jika sudah ditetapkan oleh pleno DPR, artinya DPR secara kelembagaan sudah menyetujui proses perubahan kelembagaan ini. Namun, tentu semuanya perlu mendapat masukan dari berbagai pihak terutama para stakeholder yang menjalani riset sehari-hari.

Menurut Ari, yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam, selama ini dia melihat bahwa para menteri-menteri yang merupakan pembantu presiden tidak semuanya performed dan tidak semuanya bisa berkomunikasi baik dengan publik dan stakeholder yang terkait dengan kementerian tersebut.

Ari melihat Bambang Brojonegoro sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) mempunyai peran baik dan signifikan. Menurutnya, Bambang merangkul semua stakeholder yang ada, para peneliti baik yang berasal dari institusi pendidikan, kementerian dan lembaga penelitian yang lain.

Advertising
Advertising

“Begitu pula semangatnya merangkul industri untuk masuk di awal dalam proses penelitian dengan terus menggaungkan triple helix,” ujar Ari.

Konsep triple helix sendiri bukan konsep baru, tapi Bambang saat ini terus menerus menggaungkan hal tersebut. Konsep triple helix ini menyatakan bahwa akademisi atau peneliti bekerja sama dengan industri dan pendanaan serta fasilitas riset di adakan oleh pemerintah.

Bahkan dalam berbagai kesempatan, Ari berujar, Bambang menyampaikan bahwa pekerjaan riset sedari awal sudah melibatkan industri, bukan sesuatu proses yang sekuens. Karena jika proses riset dilakukan secara sekuens, industri belum tentu mau menggunakan produk yang dihasilkan para peneliti dan akhirnya proses hilirasi tidak berjalan seperti yang diharapkan.

“Terus terang buat kami para peneliti, apa yang di sampaikan berulang-ulang oleh Prof Bambang sebagai Menristek merupakan angin segar untuk pengembangan riset Indonesia ke depan. Visi dan misi beliau jelas,” kata Ari.

Menurut praktisi klinis itu, keberadaan Bambang sebagai Menristek dirasakan semua pihak. “Latar belakang beliau sebagai seorang akademisi, peneliti, dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menjadi mumpuni ketika memimpin Kementerian Riset dan Teknologi,” ujar dia.

Pada masa pandemi Covid-19, menurutnya, jelas sekali peran Kemenristek, baik untuk menyediakan hibah dan merangkul semua pihak untuk melakukan refocusing riset ke arah riset untuk mengatasi pandemi. “Termasuk juga untuk melahirkan startup baru di bidang teknologi dan industri,” katanya.

Bagi Ari, BRIN atau apa pun namanya, harus dipegang oleh seorang profesional agar arah riset dan teknologi Indonesia menjadi jelas ke depannya. Alasannya, pengembangan teknologi Indonesia sudah tertinggal, kemandirian bangsa bisa terwujud jika riset dan teknologi dapat dikuasai dengan baik oleh bangsa sendiri. “Untuk itu perlu lembaga dan pemimpin yang kuat, yang bisa membawa riset dan teknologi ini menuju kemandirian bangsa,” Ari menambahkan.

Baca:
Bambang Brodjonegoro: Saya Sedih Jadi Menristek Terakhir

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

6 jam lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

11 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

13 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

14 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

1 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

3 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

4 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya