Vaksin Nusantara Diujikan ke DPR, Pakar UGM Jelaskan Peran Krusial BPOM

Rabu, 14 April 2021 19:57 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aksi sejumlah kalangan DPR RI yang ngotot mendapatkan Vaksin Nusantara meski belum mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi sorotan.

Dosen senior yang juga Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Yodi Mahendradhata membeberkan peran penting Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam alur pengujian vaksin.

“Peran BPOM sangat krusial, penggunaan vaksin dalam kondisi darurat juga ada aturannya, supaya tetap aman,” ujar Yodi kepada Tempo, Rabu, 14 April 2021.

Dalam alur pengujian vaksin, Yodi tak menampik ada hal yang hanya dimiliki BPOM dan tak dimiliki lembaga nonnegara sehingga perlu dipatuhi prosedurnya demi menjamin keamanan vaksin itu.

“Badan POM memiliki kapasitas untuk melakukan penilaian berdasar standar mutu yang berlaku secara internasional,” kata Yodi.

Advertising
Advertising

Selain itu, BPOM menjadi satu-satunya lembaga yang bisa mengikuti perkembangan uji klinis di berbagai negara bersama Komite Nasional Penilai Obat dan juga tim ahli di bidang imunologi dan vaksin yang tergabung dalam Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta tim ahli lainnya yang terkait.

Yodi menuturkan, pemerintah saat ini tengah melakukan berbagai upaya untuk akselerasi vaksinasi termasuk dalam rangka kemandirian, misalnya dengan Vaksin Merah Putih, yang dikembangkan dalam koridor, prinsip-prinsip pengembangan vaksin yang baik termasuk dalam kondisi emergency.

“Harapan saya DPR dan masyarakat mendukung upaya-upaya yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan vaksin itu,” ujar Yodi.

UGM pada medio Maret 2021 telah mengumumkan mundur dari tim penelitian uji klinis vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 atau Vaksin Nusantara.

Mundurnya UGM dalam tim pengembangan vaksin pimpinan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu dipicu kekecewaan para penelitinya yang tidak pernah dilibatkan dalam proses uji klinis, termasuk dalam penyusunan protokol.

Soal hal ini, Yodi kembali menegaskan, saat itu pihaknya memutuskan mundur semata karena tidak dilibatkan dari awal penelitian dan pengembangan vaksin itu.

“Kami tidak dalam posisi menilai kualitas vaksin itu karena kami juga tidak menerima informasi detail terkait vaksin yang dikembangkan,” ujarnya.

Sebagai pengingat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yogyakarta saat itu mengajukan pengunduran diri dari tim penelitian uji klinis Vaksin Nusantara karena tidak dilibatkan sama sekali sejak awal, namun nama-nama para penelitinya ikut dicatut.

Baca:
DPR Ngotot Suntik Vaksin Nusantara, Epidemiolog: Risiko Tanggung Sendiri

Berita terkait

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

3 jam lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

2 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

6 hari lalu

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

6 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya