Pembaruan WhatsApp, Jerman Cegah Data Pengguna Dibagi ke Facebook

Kamis, 15 April 2021 09:42 WIB

Ilustrasi logo WhatsApp dan Facebook. doxy.in

TEMPO.CO, Jakarta - Regulator perlindungan data utama Jerman, mencegah upaya pengumpulan data pribadi pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp. Proses itu merespons rencana WhatsApp melakukan pembaruan kebijakan privasi untuk penggunanya di negara itu dan juga dunia.

Menurut petugas perlindungan data tersebut, Johannes Caspar, pihaknya memiliki alasan untuk meyakini bahwa kebijakan berbagi data antara WhatsApp dan Facebook diberlakukan secara tidak sah. “Karena kurangnya persetujuan sukarela dan berdasarkan informasi yang ada,” ujar Caspar, seperti dikutip Gadget NDTV, Rabu 14 April 2021.

Caspar, yang memimpin pengawasan domestik Facebook di bawah sistem federal Jerman yang berbasis di Hamburg, mengatakan membuka prosedur administrasi formal. Tujuannya untuk mencegah pertukaran data massal secara ilegal, dengan maksud untuk mencapai keputusan sebelum 15 Mei.

Seorang juru bicara WhatsApp menerangkan, pembaruan terbarunya mencakup opsi baru yang harus dimiliki untuk mengirim pesan di WhatsApp Bisnis. Yang dilakukan aplikasi besutan Facebook itu juga diyakinkannya memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara aplikasi mengumpulkan dan menggunakan data.

Lebih jelasnya, kata juru bicara itu, dengan menerima persyaratan layanan WhatsApp yang diperbarui, pengguna tidak menyetujui perluasan apa pun untuk berbagi data dengan Facebook. “Dan pembaruan itu tidak mempengaruhi privasi pesan mereka dengan teman atau keluarga,” katanya.

Advertising
Advertising

Tindakan regulasi membuka front baru di Jerman atas kebijakan privasi Facebook. Dengan regulator antimonopoli nasional sudah melakukan pertarungan hukum atas praktik data yang dituding mencerminkan penyalahgunaan dominasi pasar jejaring sosial.

Sejak 2018, privasi online telah tunduk pada peraturan Uni Eropa, yang disebut Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR). Di bawah GDPR, Irlandia memimpin pengawasan Facebook karena kantor pusat perusahaan di Eropa ada di sana.

Sementara itu, Caspar mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk memberlakukan pembekuan tiga bulan pada pengumpulan data pengguna WhatsApp, dengan alasan keadaan luar biasa yang diramalkan dalam GDPR. Langkah tersebut dapat diperpanjang oleh Dewan Perlindungan Data Eropa, sebuah forum regulator dari 27 negara anggotanya.

GADGET NDTV

Baca juga:
WhatsApp Tunda Kebijakan Baru Soal Privasi, Simak Penuturannya

Berita terkait

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

5 jam lalu

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

11 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

22 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

2 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya