Agar Hasilkan Umbi yang Bagus, Perhatikan 6 Cara Menanam Porang yang Benar

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 April 2021 10:31 WIB

Tanaman Porang Foto Litbang Kementerian Pertanian

TEMPO.CO, Jakarta - Porang adalah tanaman dengan nama latin A. oncophyllus adalah jenis umbi-umbian yang punya nilai ekonomis tinggi, mengutip dari website Indonesia.go.id, Berdasarkan data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) atau Badan Karantina Pertanian (Barantan), mengemukakan semester pertama 2021, ekspor porang Indonesia mencapai angka 14,8 ribu ton, di mana angka ini melampaui jumlah ekspor semester pertama pada 2019 dengan jumlah 5,7 ribu ton, kenaikan ini menunjukkan aktivitas ekspor sebanyak 160 persen.

Karena tingginya permintaan pasar, tentu hal ini bisa dijadikan pertimbangan untuk membuka usaha budidaya tanaman porang. Namun jika ingin membuka budi daya porang ada beberapa hal yang mesti diketahui seperti penjabaran berikut.

1. Pengolahan Tanah

Sebagai medium tempat tanaman porang ditanam, pengolahan tanah memiliki peranan penting. Laiknya tanamana umbi-umbian lainnya dianjurkan medium tanah yang digunakan tanah yang gembur dan subur.

Apabila bibit berasal dari umbi porang maka lubang tanam ditutup dengan lapisan tanah bagian atas (topsoil) dan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 45 cm, jarak antara lubang tanam 90 x 90 cm. Kalau tanaman porang dirancang untuk menghasilkan ubi berkuran kecil-sedang, maka jarak antar lubang tanam dikurangi menjadi 60 x 60 cm.

Advertising
Advertising

Sedangkan untuk bibit yang berasal dari bubil/katak, dianjurkan untuk membuat guludan, setelah tanah diolah intensif dengan jarak antar gulud 90 cm dan bubil ditanam dalam guludan dengan jarak 90 cm.

2. Pemilihan Bibit

Bibit berukuran berat 500 gram disarankan ditanam dengan jarak 90 x 90 cm merupakan kondisi ideal dalam memproduksi ubi tanaman porang. Sedang Ubi atau potongan ubi berukuran 200 gram sudah cukup layak dijadikan bibit dengan jarak 30 x 30 cm akan menghasilkan umbi porang seberat 500 gram. Sebagai informasi untuk menghasilkan umbi porang yang lebih besar memerlukan waktu 2 hingga 3 tahun.

Setelah dipanen, umbi porang disimpan beberapa bulan sebelum ditanam kembali, dengan masa masa dormasi 3-4 bulan siap tanam, maka untuk mencegah bibit menjadi rusak akibat serangan pathogen jamur tanah bibit direndam dalam larutan campuran fungisida mankozeb (0,2%) +insektisida monokrotofos (0,05%) selama 10 menit dan dikeringanginkan pada kondisi ternaungi selama 24 jam.

Bulbil dapat ditanam langsung di lapang yang berukuran sedang 5 gram dan besar 10 gram sama baiknya dijadikan bibit.

Biji juga bia dijadikan bibit porang, namun kemukinannya hanya 40 persen keberhasilanya, yang dilakukan dengan proses penyemaian di tas media tanam pasit atau tanah remah .

3. Jarak Tanam

Jarak tanam porang disesuaikan dengan umur panen yang diinginkan, jika umur 8 bulan pertama, maka jarak tanam harus 30 cm x 30 cm, lalu jika rencana panen tahun ke dua dianjurkan jarak tanam 45 cm x 45 cm. Apabila periode panen tahun ke tiga maka perlu jarak tanam yang lebih lebar 60 cm x 60 cm.

4. Kedalaman tanam

Semakin dalam ditanam umbi porang akan persulit peranakan, gunakan ke dalaman tanah sekitar 10 cm dari permukaan tanah ukuran yang cukup ideal untuk penanaman porang. Namun kedalaman juga dipengaruhi oleh macam dan ukuran bibit yang digunakan. Jika gunakan umbi katak (bulbil), cukup sekitar 5 cm. Lalu jiak gunakan ubi kecil berukuran 200 gram maka ditanam kedalaman 10 cm, dan 15 cm ditanam pada kedalaman untuk bibit lebih besar.

5. Penyiangan

Penyiangan gulma terutama dilakukan pada awal pertumbuhan tanaman sebelum kanopi menutup, umumnya dilakukan secara manual pada umur 30, 60, dan 90 hari setelah tanam. Dengan tidak melewatkan proses ini maka hasil umbi meningkat 34-285 persen. Disarankan penyiangan dilakukan dua kali selama pertumbuhan tanaman suweg, yaitu pada pada umur dua dan empat bulan setelah tanam.

6. Pengelolaan air

Untuk menghasilkan ubi yang optimum diperlukan tanah dengan kelembaban yang cukup, terutama pada awal pertumbuhan tanaman. Namun tanaman porang umumnya diusahakan di lahan kering. Kandungan air kurang dari 40 persen kapasitas air lapang, maka akar akan lebih cepat kering dibandingkan pada kondisi normal.

TIKA AYU

Baca juga: Porang Primadona Baru Pasar Ekspor, Permintaan dari Luar Negeri Terus Meningkat

Berita terkait

Mengenal Beras Porang yang Disebut Ganjar Biasa Dimakan Anies Baswedan

31 Oktober 2023

Mengenal Beras Porang yang Disebut Ganjar Biasa Dimakan Anies Baswedan

Ganjar Pranowo mengungkapkan Anies Baswedan ternyata tidak mengonsumsi nasi beras padi. Tetapi beras Porang. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Dari Camilan hingga Kosmetik, Aneka Olahan Porang Karya SMK Model PGRI 1 Mejayan

16 Januari 2023

Dari Camilan hingga Kosmetik, Aneka Olahan Porang Karya SMK Model PGRI 1 Mejayan

SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur berinovasi mengembangkan berbagai produk-produk unggulan. Simak di sini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Beras Porang dan Shirataki Rice

6 Agustus 2022

Perbedaan Beras Porang dan Shirataki Rice

Beras Porang dan Shirataki Rice kerap kali dianggap sama meski sejatinya berbeda. Perbedaan kedua olahan porang ini pun sangat mendasar.

Baca Selengkapnya

Mentan Lepas Ekspor Perdana Porang ke China

9 Juli 2022

Mentan Lepas Ekspor Perdana Porang ke China

China telah kembali membuka pintu impor ke negerinya setelah dua tahun ditutup.

Baca Selengkapnya

BRIN Perbaiki Varietas Porang dengan Teknologi Iradiasi Gamma

21 Februari 2022

BRIN Perbaiki Varietas Porang dengan Teknologi Iradiasi Gamma

Pemanfaatan teknik mutasi radiasi sinar gamma dapat dilakukan untuk perbaikan varietas porang.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Kemungkinan Umbi Porang Jadi Minuman Kesehatan

17 Februari 2022

BRIN Teliti Kemungkinan Umbi Porang Jadi Minuman Kesehatan

Di dalam umbi porang terdapat kandungan glukomanan yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan oleh bakteri probiotik

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2021: dari Tesla hingga Desain Istana Negara

25 Desember 2021

Kaleidoskop 2021: dari Tesla hingga Desain Istana Negara

Ini adalah bagian kedua dari enam tulisan Kaleidoskop 2021 tentang sains, lingkungan, digital dan game di Indonesia dan dunia.

Baca Selengkapnya

Tanaman Porang Semakin Menjanjikan, Bisa Untuk Apa Saja?

10 November 2021

Tanaman Porang Semakin Menjanjikan, Bisa Untuk Apa Saja?

Selain untuk pangan dan dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan, tanaman porang juga dapat digunakan untuk bahan baku kosmetik.

Baca Selengkapnya

Potensi Umbi-umbian untuk Pangan Pasien Diabetes

12 Oktober 2021

Potensi Umbi-umbian untuk Pangan Pasien Diabetes

Banyak jenis umbi yang bisa dijadikan makanan alternatif penderita diabetes melitus, seperti talas dan porang. Sayang, budi dayanya masih kurang.

Baca Selengkapnya

Unsri Palembang Kembangkan Budi Daya Porang untuk Menambah Penghasilan Petani

10 Oktober 2021

Unsri Palembang Kembangkan Budi Daya Porang untuk Menambah Penghasilan Petani

Untuk mengembangkan tanaman porang (Amorphopalus mueleri Blume), bisa digunakan tiga bahan tanam, yakni dari biji, bulbil, dan umbinya.

Baca Selengkapnya