Cara Buat Pupuk Kompos. Megatasi Masalah Sampah Rumah Tangga

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 April 2021 12:21 WIB

Pupuk kompos ditimbang saat pengemasan sebelum didistribuskan di Desa Lubuk Mandarsyah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, 18 Desember 2019. Terdapat kelompok Tani Genap Mufakat yang memproduksi pupuk kompos organik dari bahan baku kotoran sapi, daun kelapa sawit serta ampas dari pengolahan sawit menggunakan peralatan bantuan dari PT Wira Karya Sakti. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan pupuk kompos memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk kimiawi. Pupuk kompos atau dikenal juga sebagai pupuk organik merupakan salah satu jenis pupuk yang terbuat dari sisa sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan seperti, sisa sayuran atau makanan. Kemudian bentuknya akan berubah menjadi seperti tanah, tidak berbau, dan mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman.

Sisa sisa bahan organik tersebut dapat berubah menjadi tanah setelah mengalami penguraian yang dilakukan oleh mikro-organisme aktif seperti bakteri, jamur, dan mikroba. Karena terbuat dari bahan organik, pupuk kompos sangat baik untuk tanaman. Bahan-bahan organik tersebut tak hanya aman untuk tanaman, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hasilnya.

Dilansir dari laman resmi Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Pontianak, terdapat berbagai manfaat dari penggunaan pupuk kompos dalam budi daya tanaman. Diantaranya, yaitu pupuk kompos merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap, walaupun dalam jumlah relatif kecil. Dalam jangka waktu panjang, pupuk kompos juga dapat memperbaiki pH pada tanah masam. PH atau Power of Hydrogen sendiri adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan.

Selain itu, di dalam pupuk kompos terkandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah, memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembum, dapat meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah dan menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman.

Salah satu bahan yang dapat menjadi olahan pupuk kompos adalah sampah organic rumah tangga. Memiliki manfaat ganda di antaranya menghasilkan pupuk berkualitas sekaligus mengatsi sampah rumah tangga.

Advertising
Advertising

Untuk mendapatkan pupuk yang berkualitas ini, bisa dibuat sendiri dirumah, untuk itu ketahui cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga dengan cara sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh, yaitu

Bahan :

  1. Sampah organic seperti sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organic atau bahan alami.
  2. Serbuk gergaji atau tanah atau pupuk kandang
  3. Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. yang umum digunakan salah satunya adalah EM4.
  4. Air

Alat :

  1. Alat pemotong atau pencacah misalnya pisau.
  2. Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
  3. Alat pengaduk
  4. Ember/wadah untuk melarutkan aktivator.

Cara membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut :

1.Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil. Ketahui semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung, kemudian tambahkan tanah atau pupuk kandang atau serbuk gergaji.

  1. sementara itu Larutkan aktivator dengan air, kemudian tuangkan larutan activator sebagai contoh dapat menggunakan EM4 ke bahan kompos, lalu aduk rata. Bisa tambahkan lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering. Lalu masukkan ke dalam wadah pengomposan dan tutup rapat
  2. Agar aliran udara dalam wadah berlangsung baik, maka dari itu perlu untuk mengaduk bahan kompos seminggu sekali.
  3. Jika selama proses pengomposan, suhu dalam wadah naik, hal tersebut menandakan bahwa mikroorganisme sedang bekerja.
  4. Pada minggu 7-8 pengomposan, suhu dalam wadah akan normal kembali. Kompos yang sudah jadi, dapat langsung digunakan, bahkan juga bisa digunakan untuk skala usaha.
  5. Pupuk kompos yang baik dengan ciri berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

WILDA HASANAH

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

2 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

2 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

2 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

3 hari lalu

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya