72 Jam Daya Tahan Oksigen Kapal Selam KRI Nanggala-402, Tapi Tergantung...

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 April 2021 15:50 WIB

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Karamnya kapal selam KRI Nanggala-402 pada Rabu dini hari, 21 April 2021 lalu, membuat Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau KSAL, Laksamana Yudo Margono, angkat bicara mengenai ketahanan oksigen yang akan diterima oleh awak kapal.

Menurut Yudo, oksigen yang ada di dalam kapal selam hanya bertahan selama 72 jam setelah kapal tersebut mengalami black out. Menurutnya KRI Nanggala-402 mengalami mati listrik total saat melakukan penyelamtan statis.

Mengenai daya tahan oksigen yang hanya mencapi 72 jam, hal ini diabsahkan oleh Laksamana Muda (Purnawirawan) Frans Wuwung, Kepala Kamar Mesin atau KKM KRI Nanggala-042 pada tahun 1985. Hanya saja, ia mengungkapkan, 72 jam itu apabila kapal berada di kedalaman 300 meter dibawah permukaan laut. “Tapi kalau posisi kapal lebih dari kedalaman itu, sudah tidak ada cerita,” imbuhnya.

Menurut pengamat pertahanan dan militer, Connie Rahakundini Bakrie, kapal selam tersebut dilengkapi sistem yang bisa mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Sistem tersebut nantinya bisa membuat persediaan oksigen lebih dari 72 jam. Namun, keselamatan awak kapal tergantung dari kedalaman kapal tersebut.

KRI Nanggala-042 tenggelam di Laut Bali dengan kedalaman laut mencapai 700m. Kapal ini memiliki indikasi rusak karena, KRI Nanggala-042 dirancang untuk menyelam dengan kedalaman 250-500 meter.Selain itu, Kapal ini membawa 53 awak kapal, yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu orang komandan, dan tiga orang arsenal.

Advertising
Advertising

Dalam analisa Frans, karamnya kapal selam ini karena black out, seperti dugaannya selama ini. Menurutnya semua peralatan tidak bisa digerakkan atau power lost. Kemudi dalam posisi menyelam dan motor sudah menuju ke penyelaman.

“Barangkali ABK-nya ada something, sehingga dia terlalu lama untuk mencari penyebab black out,” ujarnya.

Frans yang sebelumnya pernah mengalami trouble seperti ini, menjelaskan penyebab terjadinya black out karena converter mengalami gangguan. Gangguan ini disebabkan ruang baterai kapal selam yang dipenuhi air laut. Namun dalam kasus KRI Nanggala-402 saat ini, ia meragukan akan hal tersebut. “Wong kapal baru menyelam kok terjadi kebocoran di ruang baterai, jadi rasanya nyaris mustahil,” kata dia.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Fakta-fakta Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang


Berita terkait

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

23 jam lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

2 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

2 hari lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

3 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

3 hari lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya