Berbagai Media Sosial di India Dipenuhi CovidSOS

Senin, 26 April 2021 10:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat India dari berbagai latar belakang meminta bantuan pasokan oksigen melalui media sosial. Mereka putus asa karena pasokan oksigen berada pada tingkat krisis setelah kasus Covid-19 dan kematian di sana mencapai rekor tertinggi di dunia.

Mereka mengunggah permohonan bantuan di media sosial mulai dari Twitter, Facebook, hingga WhatsApp dengan menambahkan tagar #CovidSOS dan #COVIDEmergency2021.

Banyak orang di India yang mencari tempat tidur ICU, oksigen, donor plasma, dan beberapa mencoba mengarahkan mereka yang membutuhkan ke pemasok.

Grup di WhatsApp dan Facebook telah dibanjiri postingan dari orang-orang yang membutuhkan tempat tidur ICU, oksigen, dan persediaan lainnya. Organisasi seperti HumanKind Global mencoba melacak petunjuk untuk membantu mereka.

Advertising
Advertising

“Tidak hanya kekurangan pasokan oksigen bagi mereka yang tidak bisa mendapatkan bantuan medis di rumah sakit, rumah sakit juga kehabisan oksigen,” kata seorang jurnalis Abhishek Baxi kepada The Verge melalui email, Minggu, 25 April 2021.

Selama beberapa hari terakhir, kata Baxi, permintaan pasokan oksigen di Twitter meningkat karena mereka belum mendapat tanggapan dari pihak berwenang. Dia juga melaporkan adanya informasi di saluran berita tentang bagaimana kondisi rumah sakit setempat.

“Rumah sakit X yang tersisa dengan hanya beberapa jam oksigen, atau rumah sakit Y mengoptimalkan pasokan untuk pasien karena hanya punya sisa pasokan oksigen 2 jam,” kata dia mencontohkan.

Bahkan, kata Baxi, rumah sakit ini meminta pasien untuk pergi ke tempat lain—sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di kota di mana semua rumah sakit penuh sesak. Pada Sabtu, 24 April 2021, 20 pasien meninggal di rumah sakit di New Delhi karena suplai oksigen yang menipis, Hindustan Times melaporkan.

India kelimpungan menghadapi gelombang kedua infeksi Covid-19. Menurut situs Johns Hopkins yang melaporkan kasus Covid-19, India melaporkan 349.691 kasus baru pada Sabtu, yang merupakan rekor baru angka tertinggi di dunia.

Negara itu juga melaporkan 2.767 kematian akibat Covid-19 pada hari yang sama, yang juga rekor baru. Menurut laporkan itu, kurang dari 1,6 persen populasi negara itu telah divaksinasi penuh.

New York Times melaporkan bahwa situasinya mungkin lebih mengerikan daripada angka yang disebutkan, karena pejabat di India meremehkan atau mengabaikan kematian akibat Covid-19.

Sementara, atas permintaan pemerintah India, Twitter menyensor lebih dari 50 postingan yang mengkritik penanganan pemerintah terhadap lonjakan kasus terbaru, sehingga tweet tersebut tidak terlihat di India.

“Pemerintah India telah memerintahkan agar postingan dihapus dari Facebook dan Instagram juga,” demikian yang dilaporkan New York Times.

THE VERGE | HINDUSTAN TIMES | NEW YOR TIMES

Baca:
Bukan Ditembak atau Ditabrak, Ini Sebab Kapal Selam Argentina Tenggelam

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

2 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

1 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

2 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya